Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) Iwan Agung Firstantara mengatakan pada tahun 2023 perusahaan menganggarkan transaksi sebesar Rp190 triliun.
"Dulu PLN batu bara dalam laporan keuangan tahun 2022 membukukan pendapatan Rp10 triliun, skala transaksinya. Sekarang di 2023 EPI menganggarkan transaksi Rp190 triliun untuk satu tahun," ujar Iwan dalam acara Press Briefing, Selasa (28/2/2023).
Iwan mengatakan, kondisi tersebut menguatkan PLN EPI menjadi penyedia energi primer untuk pembangkitan terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga: PLN Sebut Kendaraan Listrik Jadi Upaya Penurunan Emisi Karbon
Di mana PLN EPI menyuplai pasokan energi primer ke PLN Indonesia Power (Genco 1) yang mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas sebesar 21 Giga Watt (GW), sedangkan PLN Nusantara Power (Genco 2) sebesar 18 GW.
Untuk mendorong hal tersebut, PLN EPI pada 1 Januari menambah dua anak perusahaan baru, yaitu PT Pelayaran Bahtera Adi Guna dan PT PLN Gas dan Geothermal.
"Untuk menguatkan dengan adanya Pelayaran Bahtera Adi Guna, anak perusahaan EPI yang berusaha di bidang pelayaran dan pengangkutan batu bara, kedua adalah dengan masuknya PLN Gas dan Geothermal yang bergerak di dalam gas dan bumi juga masuk ke dalam anak perusahaan," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti