Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Utang Indonesia Kembali Membengkak Berkat Proyek Kereta Cepat, Said Didu: Proyek Ini Gak Layak!

        Utang Indonesia Kembali Membengkak Berkat Proyek Kereta Cepat, Said Didu: Proyek Ini Gak Layak! Kredit Foto: Biro Adpim Setda Pemdaprov Jabar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu mengatakan utang Indonesia membengkak karena adanya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sayangnya, kata dia proyek ini tidak layak. 

        “Saya katakan semakin cepat selesai (proyek kereta api cepat) maka semakin cepat kereta api ini bisa bangkut,” kata Said. 

        “Kenapa bangkrut? proyek ini yang perlu kita pertanyakan adalah proyek ini sudah bisa dikatakan bahwa pasti proyek tidak layak,” tambahnya.

        “Kenapa tidak layak? itu karena sekarang sudah pemerintah yang harus turun tangan artinya IRR-nya sudah nggak cukup. IRR adalah besarnya tingkat pengembalian modal sendiri yang digunakan dalam menjalankan suatu usaha,” jelasnya.

        Baca Juga: Ngeri! 2 Kereta Yunani Terlibat 'Adu Banteng', Korban Tembus Ratusan

        Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mempermasalahkan soal makin membengkaknya jumlah utang Indonesia kepada China imbas Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

        Seperti diketahui, Indonesia dan China baru saja menyepakati besaran pembengkakan biaya proyek ini sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,2 triliun. 

        Untuk menambal pembengkakan biaya itu, baik Indonesia maupun China menanggung beban masing-masing 60 dan 40 persen. Di mana Indonesia akan kebagian beban sekitar US$597 juta. Kini, pemerintah tengah berusaha mencari utangan kepada China Development Bank.

        Jokowi beralasan utang yang dihasilkan ini demi membangun infrastruktur transportasi yang memadai RI, sehingga berapapun utang yang dihasilkan kata Presiden tidak masalah.

        “Makanya dia minta menjadi 80 tahun (masa bayar hutang) dengan harga tiket juga akan dinaikkan bahkan untuk menutup pakai Parahyangan,” jelas Said.

        Baca Juga: Sebelum Operasikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, SJP Minta Pemerintah Lebih Cermat

        “Nah ini proyek jebakan China, karena ya kenapa mengutang ke China? itu kan pertanyaan, kalau proyek ini memang layak maka pemilik proyeknya sendiri dong yang minjem gak perlu pemerintah turun tangan. Karena kalau layak, ya perbankan akan membiayai,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: