Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dinilai Harus Segera Umumkan Capres, Pengamat Sebut Sosok Ini yang Tepat untuk Dimajukan KIB, Siapa?

        Dinilai Harus Segera Umumkan Capres, Pengamat Sebut Sosok Ini yang Tepat untuk Dimajukan KIB, Siapa? Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pembahasan mengenai calon presiden terus bergulir di tengah publik. Mengenai hal ini, Setiap partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mulai mengajukan capres masing-masing. Partai Golkar sejak awal mengusung Airlangga Hartarto tetap tak goyah dengan pendiriannya.

        Golkar tetap mantap mengusung Ketua umumnya sebagai capres.

        “KIB ini kan ada 3 partai. Golkar sudah jelas akan mengusung Airlangga Hartarto sesuai mandat Munas Golkar,” tegas Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya, Selasa (28/2).

        Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai Golkar memang sepatutnya berkeras untuk mengajukan kadernya sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024. Sebab Golkar sebagai partai besar yang menempati papan atas.

        Baca Juga: Ngeri! Pengamat Blak-blakan Sebut Tangan Jokowi 'Berlumuran Darah', Ada Apa?

        “Karena posisi 3 besar, Golkar harus punya capres atau cawapres. Karena PDIP sudah pasti akan mencalonkan, Gerindra sudah (mencalonkan) Prabowo. Golkar sebagai partai urutan nomor tiga kok kalah dengan partai urutan bawahnya,” ujar Ari di Jakarta, Selasa (28/2).

        Menurut Ari, Golkar mempunyai tanggung jawab politik sebagai partai besar papan atas untuk mencalonkan kadernya di Pilpres 2024.

        “Golkar menduduki peringkat 3 dalam berbagai survei. Golkar mempunyai kepercayaan diri dan peluang politik untuk segera mendefinisikan calon dari Golkar untuk didiskusikan dengan KIB," kata Ari.

        Menurut Ari, KIB juga patut segera mendeklarasikan capres dan cawapres untuk memperjelas posisinya.

        “Pasti sudah dua yang siap maju, tinggal bagaimana PDIP. Makanya, posisi KIB harus diperjelas dengan pencapresan,” kata Ari.

        Baca Juga: Refly Harun Pertanyakan Alasan Megawati Serang Ibu-ibu Pengajian, Padahal yang Arisan Sampai Lupa Waktu Juga Banyak

        Golkar juga dinilai harus menjadi motor dalam koalisinya. Mengingat tanggung jawab politik sebagai partai besar.

        “Karena kalau partai 3 besar kalau hanya follower saja di koalisi apapun, itu mohon maaf, kegagahan politik Golkar dipertanyakan, harga diri politiknya (dipertanyakan)," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: