Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rp1 Triliun Kredit Mikro Sukses Disalurkan Setiap Hari, Sunarso: Ini Berkat Transformasi Digital BRI

        Rp1 Triliun Kredit Mikro Sukses Disalurkan Setiap Hari, Sunarso: Ini Berkat Transformasi Digital BRI Kredit Foto: BRI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso menjabarkan jumlah nilai kredit yang disalurkan dalam sehari, yaitu dengan nominal Rp1 triliun per hari. Hal ini diungkapkannya berkat kesuksesan transformasi digital yang dilakukan.

        “Dari transformasi dan implementasi digital yang BRI lakukan, sekarang mungkin BRI adalah satu-satunya bank di dunia yang bisa menyalurkan kredit mikro minimal Rp 1 triliun per hari. Darimana? Dari digitalisasi business process itu. Maka, outlet kita turun tanpa mem-PHK orang, tanpa menurunkan remunerasi atau income-nya pekerja,” katanya dalam acara Jabat Erat Silaturahmi BRI Bersama Pemimpin Redaksi Media di BRILian Club, Jakarta, Rabu (1/3/2023).

        Baca Juga: Bos BRI Beberkan Transformasi BRI: Omongannya Jelas, Strateginya jelas, Dieksekusi dengan Nyali yang Berani

        Sunarso kemudian menjelaskan transformasi dan implementasi digital yang dilakukan BRI, seperti membuat BRISpot atau platform pengajuan kredit oleh BRI dan BRIKodes untuk merekam data desa dan kelurahan secara digital.

        “Dulu memproses kredit mikro butuh waktu dua minggu, end-to-end process. Dengan kita bikin BRISpot, yang kita inisiasi dari tahun 2016, maka kemudian yang end-to-end process kredit mikro itu dari 2 minggu menjadi 2 hari. Bayangkan, dari selama 2 minggu dulu, orang sekarang bisa memproses berapa kredit bahkan ada yang sangat cepat perpanjang segala macam 2 jam selesai dengan BRISpot,” ujarnya.

        “Untuk mendukung semua itu, kita juga sudah punya BRIKodes. Lebih dari 90% desa di seluruh Indonesia, desa itu termasuk kelurahan- kelurahan, kota itu, sudah terdata di BRIKodes. Dari situ kita bisa analisa, desa ini kepadatan smartphone-nya sekian, desa ini kepadatan ekonomi digitalnya sekian,” tambah Sunarso.

        Bos BRI ini mengungkapkan bahwa ada empat kategori desa di dalam BRIKodes. Pertama, desa yang masih jarang sekali memiliki smartphone dan jarang menggunakan smartphone tersebut untuk berbisnis. Kedua, desa yang jarang memiliki smartphone, tapi sudah menggunakan smartphone tersebut secara intensif untuk berbisnis. Ketiga, desa dengan kepadatan smartphone yang sudah sangat tinggi tapi masih sedikit digunakan untuk berbisnis. 

        Baca Juga: Diatur Menantunya Jokowi, Elite Megawati Yakin Tak Perlu Misuh-misuhin Karya Anies Lagi: Inikan Pintar-pintarnya...

        “Keempat dan yang paling top adalah desa yang kepadatan smartphone-nya sudah tinggi dan intensitas bisnis online-nya menggunakan digital juga sudah tinggi,” papar Sunarso.

        BRI mengutilisasi hybrid bank business model yang mana mengombinasikan kehadiran fisik dan kapabilitas digital (Phygital) yang mengikuti customer journey. Ada tiga komponen dari sisi Digital Capabilities, yaitu Digitizing Core yang mendigitalkan layanan dan proses bisnis untuk meningkatkan produktivitas dan mengeluarkan potensi perusahaan, seperti BRISpot, Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM), BRISTARS, BRIMO, dan BRISMART.

        Baca Juga: Beri Jaminan Soal Lanjutkan Program Jokowi, Bualan Kubu Anies Kuat Sekali: Selalu Anggap Sebaliknya!

        Komponen digital capabilities kedua adalah Digital Ecosystem di mana BRI membangun ekosistem untuk menawarkan produk dan jasa di luar bisnis inti BRI untuk memanfaatkan likuditas baru, peluang baru, dan sumber pertumbuhan baru, seperti BRIMOLA (salah satu digital platform B2B dan B2B2C) dan BRIAPI (digital partnership and collaboration).

        Komponen digital capabilities ketiga adalah New Digital Propositions yang menyentuh segmen yang belum tersentuh dan membantu para nasabah BRI, seperti BRI CERIA yang merupakan aplikasi pinjaman digital untuk pembiayaan transaksi melalui e-commerce, online travel site atau ride sharing dan Pinjaman Tenang (Pinang).

        Baca Juga: Gairahkan Industri Sport Tourism, Bank Mandiri Dukung Gelaran World Superbike dan MotoGP 2023

        Dari sisi Physical Presence, BRI memiliki sekitar 8.500 outlet yang terdiri dari lebih dari 1.000 cabang dan cabang pembantu, lebih dari 6.600 outlet mikro, dan 860 cash offices dan payment points. Selain outlet, BRI juga memiliki lebih dari 250.000 e-channels yang terdiri dari lebih dari 13.800 Anjungan Tunai Mandiri (ATM), lebih dari 8.000 Cash Recycling Machine (CRM), dan lebih dari 228.000 Electronic Data Capture (EDC). BRI juga memiliki 627.012 agen BRILink atau BRI Branchless Banking dan lebih dari 79.000 penasihat keuangan berpengalaman pada grup holding termasuk Pegadaian dan PNM.

        Penulis: Putu Rusta Adijaya

        Reportase: Muhamad Ihsan

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: