Kaitkan Stunting dengan Ibu-Ibu Pengajian, Gelar Berderet Megawati Diungkit: Seorang Ilmuwan Harus Mempunyai Data dan Argumen!
Kelakuan Megawati Soekarnoputri yang buat pernyataan soal Ibu-ibu pengajian dan kaitannya dengan stunting terus jadi sorotan. Sebagaimana diketahui, Mega dalam pembahasan mengenai stunting menyinggung soal Ibu-ibu pengajian yang menurutnya kurang memperhatikan anak-anak mereka.
Mengenai hal ini, aktivis perempuan dan akademisi Chusnul Mariyah mengungkapkan Megawati yang punya gelar berderet seharusnya punya data dan argumen dalam menyampaikan suatu klaim.
“Ibu kita banyak gelar apalagi memimpin Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Berbicara seorang profesional, seorang ilmuwan harus mempunyai data, argumen, mengambil kesimpulan dan harus ada daftar pustaka dalam konteks itu,” ujar Chusnul dalam Acara Perempuan Bicara TV One, dikutip dari kanal Youtube tvOneNews, Jumat (3/3/23).
Bukannya tanpa alasan, Chusnul mengungkapkan stunting tidak ada urusannya dengan pengajian yang diikuti oleh Ibu-ibu.
Alih-alih pengajian, stunting menurut Chusnul adalah disebabkan oleh keiskinan struktural yang mana itu adalah tugas dari negara atau pemerintah untuk mencarikan solusi.
“Tetapi kemiskinan struktural, dan negara yang wajib melindungi warganya,” jelasnya.
Menurut Chusnul, Stunting tak bisa dilepaskan dari gizi sang ibu yang mengandung dan akan melahirkan anak-anaknya.
Karenanya menyalahkan aktivitas pengajian ibu-ibu pada persoalan stunting tak ada kaitannya sama sekali.
“Stunting itu ibunya yang kurang gizi melahirkan anaknya, otaknya sampai 4 tahun, kita harus punya data-data misalnya stunting di NTT, masyarakat di sana ada pengajian atau tidak,” ungkapnya.
Argumen Megawati yang menyebut ibu-ibu pengajian kurang memerhatikan anak-anaknya menurut Chusnul sangat lemah dan tak berbasis data.
“Kayaknya Ibu-ibu pengajian itu kalau pengajian bawa anak-anaknya,” tambahnya.
Sebelumnya, Megawati dalam acara Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana' menyoroti soal stunting lalu menyinggung Ibu-ibu pengajian yang dianggapnya kurang mengurusi anak-anak mereka. Meski demikian, dirinya mengaku tidak melarang pengajian.
"Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf," kata Mega di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.
"Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ki sampai kapan to yo, anakke arep diapake (anaknya mau diapain?)" ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini.
Sejumlah pihak pun Salah satunya datang dari sayap juang atau anak Organisasi PDIP yakni Baitul Muslimin Indonesia yang menyatakan tak ada maksud Megawati melarang pengajian. Megawati hanya mengingatkan pentingnya keseimbangan antara mengurus anak dan perkara akhirat.
"Sebab mengaji dan mengurus anak itu sama-sama untuk kepentingan dunia dan akhirat, jadi mbok ya seimbang sehingga stunting dan sebagainya itu bisa dihindari, itu pesan sebenarnya dari Ibu Mega," ujar Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) dalam keterangannya.
"Jadi semua pihak seharusnya tak 'menggoreng' berita yang tidak berdasarkan pernyataan Ibu Megawati yang sebenarnya," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto