Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Diminta Waspada Soal Kasus Mario Dandy yang Kerap Jadi Candaan Netizen, Kenapa?

        Pemerintah Diminta Waspada Soal Kasus Mario Dandy yang Kerap Jadi Candaan Netizen, Kenapa? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah diminta untuk waspada dengan perilaku masyarakat yang kerap menjadikan kasus Rafael Alun Trisambodo, ayah dari pelaku penganiayaan Mario Dandy, sebagai bahan candaan.

        Seperti diketahui, masyarakat banyak yang membuat konten media sosial dengan sentimen candaan satir ketika membahas kasus Rafael.

        Menurut Mardigu Wowiek Prasantyo atau yang lebih dikenal sebagai Bossman Mardigu, candaan netizen merupakan reaksi dari kekecewaan yang telah lama dipendam terhadap birokrasi pemerintah, dalam hal ini perpajakan.

        Baca Juga: Kasus Rafael Alun Bukti Perlu Adanya Reformasi di Kementerian Keuangan

        "Beberapa tahun ini, semua barang dipajakin. Begitu ada sebuah fenomena seseorang menzalimi keluarga GP Ansor dengan sangat sadis, ternyata dia anak muda yang menggunakan hartanya untuk pamer, kasus ini diputar," ujar dia dalam video bertajuk "Mario Dandy - Harta Tahta & Wanita, Bikin Hilangnya Kepercayaan Masyarakat | Konspirasi Kontradiksi" di YouTube R66 Newlitics, dikutip Jumat (3/3/2023).

        Akar masalah kasus tersebut pada dasarnya merupakan lingkup pidana, lanjut dia. Namun, perhatian masyarakat jadi bergeser ketika mengetahui ayah sang pelaku merupakan seorang pejabat pajak.

        "Jadi, dipukul terus," imbuhnya.

        Ia kemudian merujuk pada fenomena era 1980-an di Rusia, ketika orang-orang menggunakan joke atau candaan sebagai cara bertahan waras ketika sudah hampir mendekati kegilaan tertinggi.

        "Saya ini makin cemas. Makin banyak joke satir, salah satunya pajak. Ini marahnya [masyarakat] terekspresikan," jelas dia. "Negara saat ini harus mewaspadai. Joke itu lebih sadis dari kritik atau nyinyiran. Ini derajatnya tertinggi. Begitu sudah joke, ini sudah hampir gila. Untuk stay waras adalah dengan bercanda."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: