Arogansi dan Hedonisme Mario Dandy Akibat Salah Pola Asuh? Begini Penjelasan Pengamat Sosial UI
Pengamat sosial Universitas Indonesia (UI), Rahmi Setiawati, menjelaskan arogansi dan hedonisme yang ditunjukkan oleh Mario Dandy Satrio, anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang melakukan penganiayaan terhadap David Ozora, dipicu oleh sejumlah faktor.
Dari sisi eksternal, pemicu sikap Mario Dandy berasal dari lingkungan keluarga, terutama pola asuh orang tua.
"Mario, dengan apa pun fasilitas yang diberikan itu menunjukkan kemudahan dalam dia menjalankan proses kehidupannya," kata Rahmi, dikutip dari video bertajuk "Arogansi Anak Pejabat Pajak Meresahkan, Pengamat Sosial UI Beri Tanggapan" di YouTube tvOneNews, dikutip Sabtu (4/3/2023).
Di sisi lain, faktor pertemanan juga turut memberikan andil. Rahmi menilai gaya hidup Mario Dandy yang hedon membuat lingkup pertemanannya akan mewujudkan segala keinginan dia.
Lebih lanjut, Rahmi menyebut perilaku Mario Dandy juga dipicu oleh faktor internal. Berkat lingkungannya, ia memiliki konsep diri yang berupa kesenangan dan berujung pada perilaku hedon. Hartanya yang melimpah menimbulkan kebanggaan identitas diri yang ingin ia tunjukkan.
Menurut Rahmi, hedonisme juga bisa muncul akibat faktor kebudayaan. Dalam konteks Mario Dandy, lanjutnya, kebudayaan materialistis menjadi hal yang lebih penting dalam dirinya sehingga terbentuk rasa percaya diri.
Adapun, perihal Mario Dandy yang aktif memamerkan hedonismenya di media sosial, Rahmi menilai perilaku itu bertujuan untuk menunjukkan eksistensinya untuk meraih popularitas.
"Itulah yang menyebabkan mengapa si Mario ini memiliki suatu gaya hidup hedonis di mana dia merasa bahwa dengan gaya hidup tersebut memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan punya suatu nilai dalam dirinya," jelas Rahmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: