Kisah Orang Terkaya: Alain Bouchard, Pemilik Circle K yang Sempat Ingin Akuisisi Carefour
Salah satu orang terkaya dunia, Alain Bouchard adalah pendiri konglomerat toko swalayan Alimentation Couche-Tard yang memulai dengan satu toko di Quebec pada tahun 1980.
Saat ini, Bouchard masih menjabat sebagai ketua eksekutif perusahaan dan masih mengawasi perusahaan (penjualan) senilai USD63 miliar (Rp964 triliun). Ia memiliki lebih dari 14.000 toko milik atau waralaba di seluruh dunia yang lebih dikenal sebagai Circle K.
Bouchard mengembangkan bisnisnya secara cepat dengan merebut pesaing, dan telah pensiun sebagai presiden dan CEO pada September 2014. Pada tahun 2003, Couche-Tard mengakuisisi rantai Circle K dan rantai Holiday Stationstores serta CST Brands pada tahun 2017.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Mike Adenuga, Orang Terkaya No. 2 di Nigeria
Couche-Tard sempat mengajukan tawaran USD20 miliar (Rp306 triliun) untuk pengecer makanan Prancis Carrefour pada awal 2021, tetapi pemerintah Prancis membatalkan kesepakatan itu.
Bouchard adalah seorang pengusaha miliarder Kanada. Ia lahir pada tahun 1949, di Chicoutimi, Quebec, dan merupakan satu dari enam bersaudara. Orang tuanya adalah penganut Katolik yang taat, seperti sebagian besar Quebec pada waktu itu.
Ayahnya, Jean-Paul Bouchard, memiliki perusahaan penggalian dan ambisius serta pekerja yang tak kenal lelah, meski hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar selama tiga tahun. Ibu Bouchard bersekolah hingga kelas tujuh, namun mengelola keuangan perusahaan.
Ayah Bouchard pernah memiliki dan mengelola bisnis konstruksi jalan di Quebec. Ketika perusahaan ayahnya bangkrut, keluarganya pindah ke rumah mobil di desa Micoua.
Pada usia sembilan belas tahun, Bouchard bekerja sebagai stock boy di toko susu Perrette saudaranya dan pada tahun 1969 dipekerjakan oleh pemilik Perrette untuk mencari dan mendirikan toko baru. Setelah Bouchard membuka 100 dari 184 toko Perrette, dia meninggalkan Perrette karena dia yakin perusahaan tidak memperlakukan karyawannya dengan baik.
Dia kemudian bergabung dengan Provi-Soir yang merupakan pesaing sebagai kepala pengembangan, konstruksi, dan real estat. Karena ingin membuka toko sendiri, Bouchard pun mengikuti kursus bisnis di HEC Montreal selama tiga tahun sambil belajar bahasa Inggris. Dia akhirnya membeli dua waralaba Provi-Soir menggunakan penghasilannya dari investasi real estat swasta.
Pada akhir 1970-an, Bouchard bekerja secara independen sebagai pengecer sebelum mendirikan Alimentation Couche-Tard pada tahun 1980. Ia pun menjabat sebagai Chief Executive Officer Alimentation Couche-Tard dari 1980 hingga 2014, Bouchard memimpin perusahaan saat berkembang dari satu toko serba ada menjadi lebih dari 14.000 toko serba ada di seluruh dunia. Forbes memprediksi kekayaannya mencapai USD6,2 miliar (Rp94 triliun).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: