Kanselir Jerman Soal Perdamaian Ukraina: Sebenarnya Putin Sudah Punya Kuncinya
Presiden Rusia Vladimir Putin memegang kunci untuk mengakhiri konflik berdarah di Ukraina, kata Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam wawancara dengan Fareed Zakaria dari CNN, Minggu (5/3/2023).
Kanselir Jerman pun bersikeras bahwa Moskow harus menarik pasukannya keluar dari negara tetangga tersebut agar negosiasi perdamaian dapat berlangsung.
Baca Juga: Media Rusia: Merek Vodka Milik Putin Sendiri Berhasil Meraup Cuan Rp7,6 Triliun
Namun, Kremlin telah menjelaskan bahwa prasyarat untuk perundingan damai ini tidak dapat diterima.
"Putin harus memahami bahwa ia tidak akan berhasil dengan invasi dan agresi imperialisnya. Dan dia harus menarik pasukannya. Ini adalah dasar untuk pembicaraan," kata Scholz.
Ukraina, tambahnya, siap untuk berdamai, tetapi harus ada sesuatu yang dilakukan - dan ini harus dilakukan oleh Putin.
Komentar Scholz bertentangan dengan pesan dari Kiev, di mana Presiden Vladimir Zelensky telah mengesahkan undang-undang yang membuat pembicaraan dengan pemerintah Rusia saat ini menjadi tidak mungkin.
Menghentikan pasokan senjata ke Ukraina tidak akan membawa perdamaian - Scholz
Pemimpin Jerman itu ditanya apakah menurutnya mungkin ada kompromi di mana Ukraina menyerahkan Krimea dan beberapa bagian dari Donbass kepada Rusia dengan imbalan jaminan keamanan seperti keanggotaan NATO dan Uni Eropa. Menanggapi hal ini, kanselir Jerman mengatakan bahwa "tidak akan ada keputusan tanpa Ukraina."
Scholz juga mengklaim bahwa Kremlin telah meremehkan kemampuan pertahanan Ukraina dan kesediaan Barat untuk mendukung Kiev sebelum meluncurkan kampanye militernya pada bulan Februari lalu.
Berbicara pada hari Jumat di Dialog Raisina, sebuah konferensi geopolitik dan geoekonomi terkemuka di India, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa resolusi damai untuk konflik ini bergantung pada Kiev yang membatalkan larangannya sendiri untuk berunding dengan Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: