Media Rusia: Merek Vodka Milik Putin Sendiri Berhasil Meraup Cuan Rp7,6 Triliun
Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin telah meraup hingga 500 juta dolar AS (Rp7,6 triliun) dari penjualan vodka populer bermerek atas namanya sendiri antara tahun 2004 dan 2019, menurut sebuah investigasi yang diterbitkan pada Selasa (28/2/2023) oleh media independen Proekt.
Vodka Rusia yang dijual dengan merek Putinka mulai dijual di Rusia pada 2002 dan menjadi pemimpin pasar pada 2005, dengan penjualan lebih dari 40 juta liter per tahun.
Baca Juga: Sambutan Hangat Xi Jinping buat Sekutu Top Vladimir Putin, Ternyata Bawa Agenda Ini
Seperti dilansir Proekt popularitas vodka Putinka juga bertepatan dengan puncak angka kematian terkait alkohol di Rusia.
Meskipun pemilik merek Putinka telah berganti-ganti selama bertahun-tahun, mereka semua terhubung dengan lingkaran dalam Putin dan diharuskan mengalokasikan sebagian dari keuntungan mereka untuk presiden Rusia itu sendiri, menurut sumber Proekt.
Salah satu pemilik perantara Putinka, Ermira Consultants yang terdaftar di Siprus --yang secara hukum dimiliki oleh pengacara Sankt Peterburg, Vladislav Kopylov-- diungkap oleh Proekt sebagai "dompet" Vladimir Putin, yaitu perusahaan lepas pantai pribadinya.
Proekt juga mengidentifikasi Ermira Consultants sebagai salah satu perusahaan yang terkait dengan pembangunan istana Laut Hitam Putin yang mewah, yang keberadaannya diungkap oleh pegiat antikorupsi yang dipenjara Alexei Navalny dan timnya dalam investigasi tahun 2021 yang membuat Kremlin marah.
Perusahaan lepas pantai yang berbasis di Siprus ini juga terlibat dalam pembelian apartemen seluas 120 meter persegi di distrik Bandara yang bergengsi di Moskow, tiga apartemen dan penthouse di kota resor Laut Hitam, Sochi, serta dua perumahan di pinggiran Moskow yang eksklusif, Usovo Plus.
Masing-masing properti dibeli untuk Putin atau untuk anggota lingkaran dalamnya, demikian hasil investigasi menemukan.
"Kami menggunakan istilah 'membayar dengan Emira' yang berarti menggunakan uang Putin untuk membiayai kesepakatan tertentu (yang dibuat untuk kepentingannya)," kata seorang sumber anonim yang terkait dengan Emira Consultants kepada Proekt.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement