Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengamat Sebut Pemilih Diuntungkan Jika KIB Mengusung Sendiri Capres dari Internal Koalisi, Ada Apa?

        Pengamat Sebut Pemilih Diuntungkan Jika KIB Mengusung Sendiri Capres dari Internal Koalisi, Ada Apa? Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa pencapresan terus jadi sorotan menjelang Pemilu 2024. Mengenai hal ini, Pengamat politik BRIN Wasisto Rahardjo Jati menilai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan memberikan alternatif pilihan bagi pemilih pada Pilpres 2024 jika mengusung kader sendiri sebagai capres.

        "Kalau misalnya KIB maju sebagai koalisi sendiri dengan calon sendiri pula tentu akan memberikan opsi pilihan politik alternatif bagi pemilih dalam pemilu 2024 mendatang," ujar Wasisto saat dihubungi, Senin (6/3).

        Meskipun demikian, Wasisto mengingatkan jika KIB berani memajukan capres sendiri maka akan memiliki resiko politik yang cukup berat ketimbang bergabung dengan koalisi lain.

        "Maju sendiri tentu juga berpotensi berisiko secara politik dibandingkan merger dengan koalisi atau parpol lain dimana margin menang atau kalah bisa ditekan," katanya.

        Baca Juga: Warga Jakarta Keturunan Tionghoa Tak Setuju Anies Baswedan Disebut Pemimpin Intoleran, Alasannya Bisa Bikin Buzzer Kelojotan!

        Wasis menambahkan KIB memiliki keuntungan karena bisa bergabung dengan koalisi mana saja. Menurutnya KIB bisa saja bergabung dengan koalisi PDIP ataupun koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digagas Gerindra dan PKB.

        "Bisa dengan keduanya, karena pada dasarnya KIB ini juga berstatus parpol koalisi pemerintahan saat ini," kata Wasis.

        Baca Juga: Buzzer Mohon Simak Baik-baik! Orang Tionghoa Rasakan Jakarta yang Damai Selama Dipimpin Anies Baswedan: Tidak Terjadi Keributan!

        Terkait dengan nama Capres-Cawapres yang akan diusung, Wasis mengatakan KIB masih perlu bisa bernegosiasi.

        "Hal tersebut yang membutuhkan negosiasi tingkat soal siapa yang jadi capres maupun cawapres, tentunya PDIP dengan parpol dengan kursi terbanyak di DPR punya daya tawar lebih tinggi," ujarnya. (dil/jpnn)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: