Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diurus Jokowi Hingga Anies Baswedan, Wilayah Plumpang Sudah Lama Menjadi Sorotan: Statusnya, Bahaya Satu!

        Diurus Jokowi Hingga Anies Baswedan, Wilayah Plumpang Sudah Lama Menjadi Sorotan: Statusnya, Bahaya Satu! Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto buka suara terkait dengan masalah soal Kebakaran Plumpang.

        Dirinya mengatakan bahwa masalah ini adalah masalah lama yang tak kunjung mendapatkan penyelesaian.

        Baca Juga: Putuskan Melawan Anies Baswedan, Nasib Prabowo Terlihat Mirip Seperti Jokowi: Itu Tanda-tanda...

        Menurutnya, problematika dalam wilayah tersebut tak hanya soal sengketa, tetapi juga masalah keamanan dari masyarakat.

        “Kami Komisi VII DPR sudah berulang-ulang, bahkan dua tahun lalu khusus untuk Depo Plumpang itu sudah kita nyatakan istilahnya bahaya satu sehingga harus dipindahkan,” ujar Sugeng kepada wartawan, kemarin. 

        Menurut Sugen, umur kilang atau tangki timbun di Plumpang dibangun sejak tahun 1970-an, jadi sudah terkategori tua. 

        Adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem, membuat standar variable keamanan harus ditinjau ulang. Ia geram karena kebakaran juga pernah terjadi pada tahun 2009 silam di Depo Plumpang.

        Baca Juga: Carut-marut Sengketa Plumpang, Elite Megawati Diserbu Kubu Anies Baswedan: Dulu Diam, Kenapa Sekarang Dipermasalahkan...

        Untuk itulah, Komisi VII akan memanggil Pertamina untuk memberi laporan secara komprehensif terkait peristiwa tersebut. 

        “Akan kita panggil seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan dengan kilang ini, yang sudah tentu adalah Pertamina, untuk bertanggung jawab melebihi yang lain,” ujarnya.

        Baca Juga: Beda Sama Jokowi, IMB Kawasan Bukti Anies Baswedan Tidak Paham Isu Sengketa Plumpang!

        Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara malam itu diduga pemicunya kebocoran pipa. Berdasarkan data sementara yang diterima BPBD DKI, tercatat 17 korban tewas, 49 orang luka berat dan dua orang luka sedang. 

        Baca Juga: Sandiaga Tak Akan Dilepaskan, Prabowo Siap Melawan Anies Baswedan: Sudah Jelas, Saya Calon Presidennya!

        Para korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis, di antaranya RSUD Koja, RS Tugu, RS Mulyasari, RS Pelabuhan dan RS Firdaus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: