Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lithuania Pede Banget Rusia Bisa Melawan Ukraina Lebih dari 2 Tahun Lagi karena...

        Lithuania Pede Banget Rusia Bisa Melawan Ukraina Lebih dari 2 Tahun Lagi karena... Kredit Foto: Reuters/Alexander Ermochenko
        Warta Ekonomi, Vilnius -

        Kepala intelijen militer Lithuania mengatakan bahwa Rusia memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan perang di Ukraina selama dua tahun lagi dengan intensitas seperti saat ini.

        Moskow mengatakan bahwa mereka meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina setahun yang lalu untuk memerangi ancaman keamanan. Kiev dan Barat menyebutnya sebagai perang yang tidak beralasan untuk menaklukkan sebuah negara merdeka.

        Baca Juga: 5 Ciri Bule Rusia Ketika Liburan di Luar Negeri, Tahan Emosi buat Nomor 2!

        "Sumber daya yang dimiliki Rusia saat ini akan cukup untuk melanjutkan perang dengan intensitas seperti saat ini selama dua tahun," ujar kepala intelijen Lithuania Elegijus Paulavicius kepada para wartawan.

        "Berapa lama Rusia dapat melancarkan perang juga akan bergantung pada dukungan untuk militer Rusia dari negara-negara seperti Iran dan Korea Utara", tambahnya.

        Paulavicius memperkenalkan ikhtisar ancaman nasional oleh badan intelijen Lithuania, yang juga mengklaim bahwa para peretas yang terkait dengan pemerintah Rusia dan Cina berulang kali mencoba membobol komputer pemerintah Lithuania pada tahun 2022.

        "Prioritas mereka tetap pada pengumpulan informasi jangka panjang yang berkelanjutan terkait dengan urusan dalam dan luar negeri Lithuania," kata badan-badan tersebut.

        Tidak disebutkan apakah upaya peretasan itu berhasil.

        Lithuania merupakan salah satu pengkritik paling keras terhadap Rusia di Uni Eropa, dan menghadapi kemarahan China setelah mengizinkan Taiwan membuka kedutaan de facto pada tahun 2021.

        Kantor utusan China di Vilnius tidak segera membalas permintaan komentar. Rusia telah berulang kali membantah tuduhan melakukan aktivitas peretasan di luar negeri.

        Badan intelijen Lithuania mengatakan sanksi tidak mengganggu kemampuan Rusia untuk mendanai militernya karena mengalihkan sumber daya dari kesejahteraan masyarakat.

        Rusia menggunakan "rantai perantara yang panjang" untuk mendapatkan teknologi Barat yang terkena sanksi, dan tentaranya diadaptasi untuk konfrontasi jangka panjang dengan Barat dan akan memprioritaskan upaya untuk membangun kembali kehadiran militernya di wilayah Laut Baltik, di mana mereka akan tetap menjadi "ancaman dan sumber ketidakstabilan".

        "Hal ini akan sangat bergantung pada durasi dan hasil dari perang di Ukraina - semakin lama dan semakin mahal perang, semakin banyak waktu yang dibutuhkan," kata laporan tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: