Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heboh 'Borok' Kemenkeu Soal Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun Sampai ke Telinga Publik, Natalius Pigai: Potret Buram Kepemimpinan Jokowi!

        Heboh 'Borok' Kemenkeu Soal Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun Sampai ke Telinga Publik, Natalius Pigai: Potret Buram Kepemimpinan Jokowi! Kredit Foto: Instagram/Natalius Pigai
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dugaan adanya transaksi mencurigakan Rp300 Triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) jadi sorotan banyak pihak.

        Mengenai hal ini, Aktivis Papua, Natalius Pigai, ikut berkomentar, menurutnya, jika angggaran Rp300 Triliun itu digunakan untuk 25 juta orang miskin, maka populasi orang miskin akan hilang.

        “300 T seharusnya untuk 25 juta orang miskin jika dibantu Rp1 juta/bulan atau Rp12 juta/tahun “ Indonesia nihil miskin,” ucapnya dalam unggahannya, Kamis, (9/3/2023).

        Lebih jauh kata dia, uang tersebut bisa membangun 15 ribu rumah sakit dan 30 ribu SD.

        Dia menyindir fenomena tersebut merupakan potret buram kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Baca Juga: Ikhlas Mengabdi untuk Bangsa Jadi Alasan Warga Jawa Tengah Eks Kader PDIP Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024

        “Bahkan jika Rp20 Miliar/rumah sakit maka bisa bangun Rumah Sakit Pratama 15 Ribu. Rp10 M/gedung maka 30 ribu SD. Inilah potret buram Kepemimpinan @jokowi Joko Widodo di Negara ini,” tandasnya.

        Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) membenarkan laporan Rp 300 triliun transaksi mencurigakan di lingkungan Kemenkeu sejak tahun 2009 silam.

        Baca Juga: Tak Menang di Pemilih Muslim, Pemilih Non Muslim Juga ‘Berpaling’ dari Anies Baswedan, Ternyata Ini Alasannya…

        Sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD, mengungkapkan adanya transaksi mencurigakan senilai Rp300 Triliun di Kemenkeu.

        “Ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp 300 T di lingkungan Kementerian Keuangan, yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai” kata Mahfud saat berada di kampus UGM Yogyakarta, pada Rabu (8/3/2023) siang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: