Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyatakan hukum di Indonesia saat ini memiliki kecenderungan pada pihak yang memiliki kekuatan. Hal ini diungkapkannya dalam sambutan di Silaturahmi Nasional (Silatnas) Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Paloh berani mengeluarkan pernyataan ini usai melihat keputusan yang diambil pengadilan beberapa waktu lalu yang dinilai mengoyak nurani bangsa. Dia mengatakan, para anggota BAHU bisa melihat realitas tersebut dalam kehidupan.
Baca Juga: Surya Paloh Dukung Kebijakan Siswa Masuk Pukul 5 Pagi di NTT: Itu Soal Membangun Etos...
"Banyak keputusan yang mengoyak kehidupan berbabgsa dan bernegara kita. Hukum seakan-akan milik mereka yang punya kekuatan lebih. Nah saya ingin menitipkan pesan dan harapan saya kepada BAHU itu adalah realitas kehidupan, suka atau tidak suka, nah berikhtiarlah menyelesaikan masalah itu," papar Paloh dalam sambutannya.
Untuk itu, sebagai negara dengan prinsip hukum, Paloh meminta para anggota BAHU untuk memahami rule of law yang ada. Dia menilai, rule tersebut menjadi semacam komitmen yang mengikat semua pihak tanpa pandang bulu.
"Jelas bagi negara kita agar prinsip-prinsip hukum, rule of law yang merupakan sesuatu komitmen yang mengikat semua pihak tanpa membedakan perbedaan kita, status sosial kita," kata Paloh.
Dia menegaskan, Partai NasDem tidak bisa menutup mata melihat hal tersebut. Menurutnya, hukum mesti ditegakkan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang ada.
Lebih lanjut, Paloh mengamini prinsip tersebut harus dipahami secara paripurna. Pasalnya, kata dia, hukum tidak bisa berdiri sendiri.
"Kenapa saya mengatakan memakai penegasan baik dan paripurna, karena dia tidak bisa berdiri dengan pasal demi pasal yang kita pahamin, yang perlu kita perdebatkan. Tapi juga bagaimana kita juga berikhtiar, mengerahkan seluruh jiwa dan raga dalam diri kita untuk membawa perjuangan kita ke tahap yang lebih baik mencapai keberhasilan," tegasnya.
"Walaupun ada di negeri kita Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, yang berperan sebagai payung yang paling di atas untuk menjaga posisi peran daripada peradilan, mulai dari tingkat bawah, menengah, tinggi, dan seterusnya, tapi kita berhadapan dengan realita yang ada," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: