Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Surya Paloh Dukung Kebijakan Siswa Masuk Pukul 5 Pagi di NTT: Itu Soal Membangun Etos...

Surya Paloh Dukung Kebijakan Siswa Masuk Pukul 5 Pagi di NTT: Itu Soal Membangun Etos... Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, buka suara ihwal kebijakan kontroversial Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat, yang menerapkan jam sekolah bagi peserta didik pukul 05.00 WITA.

Menurutnya, barangkali kebijakan tersebut cocok diterapkan di NTT. Oleh sebab itu, Paloh mengaku tidak berpikir aneh-aneh terkait kebijakan tersebut.

Baca Juga: Siswa di NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Orang DPR Heran Bukan Main: Anak-anak Jangan Dijadikan Kelinci Percobaan!

"Ya, dia barangkali sedang uji coba itu. Saya berpikir positif saja. Lain lubuk, lain ikannya kan. Mungkin barangkali itu tidak cocok kalau diterapkan di Jakarta. Tapi jangan-jangan cocok di NTT lho, jangan salah," kata Surya Paloh saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Dia menuturkan, kebijakan Laiskodat mesti dilihat dari berbagai aspek. Barangkali, kata Paloh, kebijakan tersebut masih bersifat uji coba.

"Kalau dia (Laiskodat) nggak berhasil, dia belajar dari ketidakberhasilan itu. Kalau dia berhasil, kita semua bisa mendapatkan nilai manfaat yang baik," katanya.

Surya Paloh mengatakan kebijakan tersebut memiliki nilai yang baik sebagai upaya membangun etos dan disiplin para peserta didik.

Baca Juga: Orang PKS Sebut Kebijakan Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT Hal yang Bagus: Ini Sebuah Terobosan, yang Penting Dialog ke Semua Pihak!

"Soalnya itu membangun etos. Bisa nggak dia (peserta didik) disiplin? Kalau saya ditanya, berpikir, jangan-jangan jam 5 bisa apa enggak ini? Kalau bisa naik sedikit berangkatnya, dari jam 5 ke jam 6, barangkali lebih mantap," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Viktor Laiskodat mengesahkan peraturan wajib masuk sekolah pukul 5 pagi di NTT bagi para pelajar SMA/SMK. Dirinya menjelaskan keputusan tersebut diambil lantaran bertujuan mengasah kedisiplinan dan etos kerja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: