Mantan Sekretaris Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, menilai ada tiga persoalan utama terkait kebakaran yang melanda Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT Pertamina (Persero) di Plumpang pada beberapa waktu lalu.
Menurutnya, persoalan pertama ada di dalam perusahaan tambang dan minyak pelat merah itu sendiri, di mana kebakaran sudah terjadi berkali-kali dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
"Kebakaran terjadi berkali-kali dan dimana-mana. Sudah 6 kali sejak Nicke (Dirut Pertamina) sama Ahok (Komisaris Pertamina) berpasangan memimpin Pertamina," ujar Said dikutip dari akun YouTube-nya, Sabtu (11/3/2023).
Baca Juga: Said Didu Lantang Teriak Jokowi Sudah Betul-betul Menjual Negara, Dibuktikan oleh 3 Manuver Aneh Ini
Persoalan kedua adalah pelanggaran hukum yang terjadi dalam bentuk adanya okupansi pendudukan lahan Pertamina oleh masyarakat sekitar. Persoalan ketiga adalah adanya persoalan kehidupan sosial masyarakat yang harus diselamatkan.
"Tiga persoalan itu yang harus diselesaikan," ujarnya.
Said menilai bahwa persoalan ini harus diselesaikan melalui sidang kabinet dan pengambilan keputusan yang tidak hanya dilakukan oleh menteri secara satu per satu melalui tanja jawab dengan wartawan.
"Persoalan ini harus diselesaikan. Maka dari itu, harus dibutuhkan sidang kabinet yang mengambil keputusan dan tidak bisa sekadar imbauan lewat doorstop saja karena itu menyangkut persoalan negara di kemudian hari," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: