PT PLN (persero) menerjunkan 10 orang personel tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), di mana terindikasi dari munculnya pemburukan koneksi (hotspot) melalui thermovisi yang dilakukan Unit Pelayanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Bangil.
Menurut Manajer Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Probolinggo, Putut Setiawan, hasil ukur suhu yang tinggi pada Tower 08 B SUTT Bangil-New Porong 150 kV, pemeliharaan dilakukan oleh tim PDKB.
"Dari hasil thermovisi rutin harian kami dapati peningkatan suhu pada Tower 08 B, sehingga diperlukan adanya penanganan segera dan agar tidak mengganggu aktivitas pelanggan, pekerjaan dilakukan dalam kondisi bertegangan oleh tim PDKB, mengingat jalur juga memasok kebutuhan untuk pelanggan industri pada Kawasan Industri Sidoarjo (KIS)," kata Putut kemarin (10/3/2023).
Baca Juga: PLN Pastikan Infrastruktur Penunjang Kendaraan Listrik Siap untuk Pemudik
Putut menyampaikan bahwa hasil pembersihan klem pada indikasi penyebab tingginya suhu di tower 08 B pada hasil thermovisi berhasil diselesaikan oleh tim PDKB UPT Probolinggo hanya dalam 3 jam.
Dalam melaksanakan pekerjaan dalam keadaan bertegangan itu, kata Putut, faktor cuaca juga menjadi faktor yang penting.
“Pekerjaan yang dilakukan oleh PDKB berkaitan dengan metode personel menyentuh langsung kawat konduktor bertegangan, harus dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur, termasuk salah satunya memperhatikan faktor cuaca, jika cuaca cerah seperti hari ini, atau dengan tingkat kelembaban tidak melebihi angka 80 persen, pekerjaan dapat diselesaikan lebih mudah," ungkapnya.
Di sisi lain, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali, Didik Fauzi Dakhlan menggambarkan perlunya pemeliharaan yang dilakukan dalam keadaan bertegangan, yaitu agar tidak memberikan beban berlebih pada jalur lainnya yang juga berisiko menimbulkan gangguan lain dan tentu akan mengganggu aktivitas pelanggan.
“Dalam kondisi sistem normal, SUTT Bangil-New Porong menyalurkan beban sebesar 186 A dan SUTT New Porong–KIS menyalurkan beban sebesar 63 A. Jika pekerjaan dilaksanakan secara offline, maka beban dari SUTT Bangil–New Porong akan dilimpahkan ke SUTT New Porong–KIS yang ketambahan beban sebesar 249 A yang berisiko memunculkan titik rawan gangguan baru dan berpotensi mengurangi keandalan sistem penyaluran. Untuk menjaga keandalan dan kontinuitas penyaluran energi listrik inilah, pekerjaan perbaikan anomali hotspot dikerjakan tim PDKB secara online atau tanpa padam," papar Didik.
Didik juga mengungkapkan, dengan beroperasinya GI New Porong, semakin meningkatkan keandalan sistem Jawa Timur, termasuk untuk kebutuhan industri di Sidoarjo.
“GI 150 kV New Porong yang terhubung langsung ke GI 150 kV Bangil melalui SUTT 150 kV Porong-Bangil ini selain membantu melayani kebutuhan pelanggan tegangan tinggi di Kawasan Industri Sidoarjo (KIS) juga menyalurkan pasokan menuju GI 150 kV Sidoarjo sebagai penghubung dua subsistem, yakni sistem Grati dan sistem Krian yang dapat melayani kebutuhan pelanggan di beberapa lokasi sekitar Porong, Pasuruan Barat, dan Sidoarjo," pungkas Didik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: