Gerindra Sambut Cawapres Prabowo dari PDIP, Hasto Tegas: Bu Mega Bilang Capres dari PDIP!
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membuka peluang menduetkan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, dengan Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI Perjuangan di Pilpres 2024.
Menanggapi pernyataan tersebut, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa sikap Megawati Soekarnoputri jelas. Ketua Umum PDIP itu, jelas Hasto, menginginkan posisi capres harus diisi oleh kader internal PDIP.
Baca Juga: Koalisi Gerindra-PKB 90 Persen Bakal Lenyap, Jika Prabowo Jadi Berpasangan dengan Tokoh Iniā¦
"Penawaran kerja sama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," kata Hasto, dikutip Senin (13/3/2023).
Hasto mengatakan jika partainya belum bisa menyampaikan sikap soal usulan duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. "Nanti Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan pasangan yang terbaik dan sesuai dengan yang menjadi harapan rakyat," kata Hasto.
Dia menjelaskan, kewenangan Megawati memutuskan pencapresan sudah berjalan di PDIP selama ini. Hal tersebut bisa dilihat dari pengusungan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Jadi, kalau kami lihat secara empiris pada 2014 dan 2019, maka tahapannya, Ibu Megawati Soekarnoputri menetapkan calon presiden dari internal PDI Perjuangan, pada saat itu adalah Bapak Jokowi," ujar Hasto.
Terlepas dari itu, Hasto menyampaikan peluang kerja sama dengan Gerindra masih sangat terbuka. "Sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut-turut, tentu saja kami akan mengusung calon presiden dan inilah sebagai konsekuensi dari keputusan Kongres Kelima pada 2019 lalu," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo angkat bicara terkait wacana diet Prabowo-Ganjar usai keduanya dampingi Presiden Jokowi saat Kunker di Kebumen, Jawa Tengah.
"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden. Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden," kata Hashim di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3).
Baca Juga: Partai Gerindra Minta Maaf ke Warga Kota Makassar karena Banyak yang Kena Imbas, Ada Apa?
Menurut Hashim, hal itu disebabkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jauh lebih senior dibandingkan dengan Ganjar Pranowo. "Pak Prabowo jauh lebih senior, lima belas tahun lebih tua, pengalamannya berbeda. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo. Saya kira kami terbuka untuk itu, Pak Ganjar sebagai calon wakil presiden," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum