Rapor Merah Bule Rusia dan Ukraina di Bali, Negara Tetangga Curi Kesempatan: Sewa Motor Saja di Negara Kami!
Turis asing asal Rusia dan Ukraina paling banyak mendapat rapor merah aelama menjadi wisatawan di Bali. Karena hal ini pun Gubernur Bali I Wayan Koster berencana membuat kebijakan ketat.
Koster pada Minggu (12/3/2023) mengatakan, para bule di Bali dilarang untuk menyewa dan mengendarai sepeda motor dan pencabutan Visa on Arrival (VoA) untuk wisawatan asal Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Mendengar Curhat Bule Ukraina Soal Ancaman Gubernur Bali: Itu Kabar Buruk dan Kami Frustrasi
Sejumlah pihak mulai menyoroti pernyataan gubernur Bali. Salah satunya Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardijansyah.
Menurut Budijanto, situasi tersebut berpotensi dimanfaatkan oleh negara-negara lain untuk mengajak turis tersebut ke negara mereka.
"Nanti kompetitor-kompetitor kita akan buat provokasi: 'sewa motor saja di negara saya seperti di Pukhet atau di Langkawi', atau di mana," kata Budijanto kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2023).
Padahal, kata dia, penggunaan motor juga bisa menjadi salah satu daya tarik wisata di Indonesia yang mungkin tidak bisa didapatkan di negara lainnya.
Meski begitu, Budijanto menegaskan keberadaan dan kegiatan penyewaan motor harus diawasi agar tidak melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, penting untuk juga memerhatikan syarat ketat peminjaman motor oleh turis, seperti memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) Internasional, asuransi, dan lain sebagainya.
"Biasanya (pelanggaran) terjadi karena ada pembiaran sehingga mereka makin berani. Kalau tindakan tegas dilakukan menurut saya tidak ada tindakan-tindakan itu dilakukan," ujarnya.
Menparekraf tidak khawatir
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno tak khawatir ketegasan yang diperlihatkan Indonesia terhadap turis asing nakal berdampak pada menurunkan kuantitas wisatawan mancanegara.
Sandiaga mengambil contoh bagaimana negara seperti Amerika Serikat ataupun negara-negara di Eropa yang tegas terhadap ketentuan hukum tapi tak menyurutkan kunjungan wisatawan ke negara tersebut.
“Ketegasan dari pemerintah negara lain seperti Amerika dan Eropa, tidak menyurutkan kunjungan wisatawan berkualitas. Malah semakin berbondong-bondong,” kata Sandiaga dalam tayangan Kompas TV, Selasa (14/3/2023).
Menurutnya seluruh pihak tetap perlu menjaga narasi positif terkait pariwisata di Indonesia. Namun keramah tamahan Indonesia lanjut Sandiaga, tetap tegas untuk perilaku-perilaku yang melanggar aturan hukum.
“Jadi narasi kita harus tetap positif bahwa kita sangat menggelar karpet merah untuk wisatawan tapi tentunya dalam koridor hukum,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: