Masjid Raya Al-Jabbar Dibangun dari Pajak, Guntur Romli Gak Rela yang Diundang Ustaz Khalid: Dia Haramkan Pajak Loh! Lelucon atau Kebodohan?
Rencana ceramah Ustaz Khalid Basalamah di Masjid Raya Al-Jabbar pada Sabtu (18/3) mendatang ditolak sejumlah pihak. Salah satunya adalah Mohamad Guntur Romli.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mempermasalahkan pandangan Ustaz Khalid dalam salah satu ceramahnya yang disebut Romli mengharamkan pajak.
"Khalid Basalamah Haramkan Pajak & Menganggap Pajak Itu Dosa Besar, Kok Mau Diundang di Masjid Raya Al-Jabbar yang Dibangun dari APBD/Pajak Warga Jawa Barat? Ini Lelucon atau Kebodohan?" cuitnya di akun @GunRomli, dikutip Rabu (15/3/2023).
Dalam unggahan tersebut, Guntur Romli menautkan sebuah tayangan video di YouTube mengenai pandangannya tersebut. Dia keberatan Ustaz Khalid diundang ceramah ke masjid yang dibangun dengan uang rakyat hingga Rp1 triliun tersebut.
Dalam argumentasinya, Romli keberatan jika sosok yang mengharamkan pajak malah diundang berceramah ke tempat yang dibangun dari pajak. Dia menyebut, masih banyak ustaz lain yang lebih baik yang dapat diundang ke acara yang diadakan menyambut bulan Ramadan itu.
Unggahan Romli tersebut lantas dibalas warganet. Seperti biasa, nampak warganet terbelah pandangan menjadi pro dan kontra dengan pendapat Romli.
"Pajak itu dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat yg dikelola oleh pemerintah, haramnyaa dmn broo Ustaz," komentar @sonny14***.
Namun, ada juga warganet yang mengingatkan politisi PSI tersebut. @fatihza*** menulis, "Orang ga ngerti agama ko bisa ya ngomentarin ust sebesar ust Khalid wkwk, emg bener2 akhir zaman, si bodoh ngerasa pinter makanya bacot mulu."
Khalid Basalamah Haramkan Pajak & Menganggap Pajak Itu Dosa Besar, Kok Mau Diundang di Masjid Raya Al-Jabbar yang Dibangun dari APBD/Pajak Warga Jawa Barat? Ini Lelucon atau Kebodohan?https://t.co/eA4SYxjPUd
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) March 15, 2023
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: