Jokowi Harus Membereskan Plumpang, Penyeretan Ahok Hingga Anies Baswedan Dinantikan: Jika Perlu, Kepolisian...
Direktur Eksuktif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Dr Sholeh Basyari menyoroti penanganan dari Kebakaran Plumpang.
Dirinya mengatakan harus ada langkah konkret yang dilakukan oleh Pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi terkait dengan musibah tersebut.
Baca Juga: Formula E hingga Sirkuit Jalanan, Circlenya Jokowi Macam Curi Visinya Anies Baswedan!
Setidaknya, terdapat tiga langkah yang dapat dilakukan oleh mantan gubernur tersebut agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.
"Pertama, relokasi dan sterilisasi area sekitar seperti yang perintahkan wapres Ma'ruf Amin," kata Sholeh dalam keterangannya yang dikutip Kamis (16/3).
Langkah kedua, lanjutnya pemerintah harus mencopot direktur utama dan komisaris utama dari Pertamina.
"Kedua, pencopotan dirut dan komut Pertamina sebagai penanggung jawab utama tata kelola perusahaan plat merah ini," lanjutnya.
Sholeh menilai pencopotan itu mendesak dilakukan agar memudahkan kerja-kerja kepolisian untuk mendalami penyebab kebakaran.
"Bahkan jika diperlukan, kepolisian mencari dan menetapkan pihak yang paling bertanggung jawab atas musibah tersebut sebagai tersangka," ujarnya.
Di sisi lain, Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyatakan sepatutnya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.
Menurut Gilbert, sejak awal sudah diketahui bahwa lahan di sekitar Depo Pertamina Plumpang tidak boleh ada permukiman dalam jarak tertentu.
"Lahan milik PT Pertamina ditempati warga, tetapi oleh Anies sewaktu menjabat Gubernur diberi IMB yang jelas bertentangan dengan peraturan," ujar Gilbert dalam keterangannya pada Sabtu, (4/3).
Gilbert menilai IMB yang dikeluarkan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI membuat persoalan makin rumit.
Sebelumnya, kebakaran besar terjadi di kawasan Depot Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3).
Sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 49 warga mengalami Luka-luka dalam insiden tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar