Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heboh Ustaz Khalid Batal Ceramah di Masjid Al Jabbar, Pendukung Jokowi Ungkit Rekam Jejak Ridwan Kamil Sampai Singgung PKS, Ada Apa?

        Heboh Ustaz Khalid Batal Ceramah di Masjid Al Jabbar, Pendukung Jokowi Ungkit Rekam Jejak Ridwan Kamil Sampai Singgung PKS, Ada Apa? Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dai kondang Ustaz Dr. Khalid Basalamah mendapat perhatian setelah rencana ceramah dan rangkaian acara di Masjid Al Jabbar batal terlaksana. Narasi liar yang muncul hal ini karena ustaz khalid radikal dan tak beceramah, itu pun kemudian sudah ada penjelasan mengenai mengapa sang dai tak bisa berceramah sesuai jadwal yang ditetapkan.

        Mengenai hal ini, sang loyalis Jokowi Rinny Budoyo mengungkit sosok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba dia mengaitkan rencana ceramah ustaz Khalid-Ridwan Kamil-PKS. Ia menuding Ridwan Kamil dekat dengan kelompok konservatif.

        “Kang Emil dan keluarganya memang punya kedekatan dengan kelompok konservatif, dia pertama kali terjun di politik menjadi waklot Bandung atas dukungan PKS, partai kelompok Islam konservatif,” ujarnya di kanal Youtube 2045 Tv, dikutip Jumat (17/3/23).

        Baca Juga: Rencana Ceramah Ustaz Khalid Basalamah di Masjid Al Jabbar Diprotes, Aktivis Pasang Badan: Boleh Bodoh, Asal Jangan Kuadrat!

        Tak hanya itu, perkara posisi Wali Kota Bandung yang kosong setelah Ridwan Kamil juga diungkit karena diusung PKS.

        Ia kembali melontarkan narasi bahwa selama memimpin Bandung, Ridwan Kamil menjadikan kota tersebut menjadi basis suara pemilih konservatif yang mana PKS jadi partai besar.

        Baca Juga: Ada Pihak yang Tolak Ustaz Khalid Basalamah Ceramah di Masjid Al Jabbar, Aktivis Singgung Cukur Gratis: Yang Gondrong Silakan Datang

        “Pelanjut sepak terjang kang emil (Bandung) saat dia maju di PIlgub, kader PKS juga,” jelasnya.

        “Hubungan kang emil dengan kalangan konservatif memang masih sangat erat, di bandung di era kang emil jadi sarang kelompok konservatif, di bandung PKS partai besar,” tambahnya.

        Ujung-ujungnya, Rinny mengungkit kekalahan Jokowi di Jawa Barat (Jabar) dari perolehan suara Pilpres 2024.

        Meski sudah didukung Ridwan Kamil di 2019, suara Jokowi kalah dibandingkan Prabowo yang mana menurutnya Jawa Barat telah menjadi sarang konservatif.

        “Jokowi selalu gagal di Bandung dan Jawa Barat, di 2019 walaupun Kang Emil Gubernur Jawa Barat mendukung Jokowi, suara Jokowi jeblok, kalah telak,”

        Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat mengatakan batalnya ceramah Ustaz Khalid bukan karena penolakan tetapi memang Masjid Al Jabbar akan ditutup sementara untuk perbaikan.

        Baca Juga: Dugaan Mega Korupsi Rp300 Triliun di Kemenkeu Bikin Kaget, Jokowi Tak Bisa Tinggal Diam! Pengamat Sarankan Lakukan Hal Ini

        “Masjid Raya Al Jabbar ditutup sampai awal bulan Ramadhan. Bukan berarti kami menutup beliau (Ustaz Khalid Basalamah) tapi sebelum beliau ingin berceramah juga sudah ditutup,” kata Uu Ruzhanul Ulum di Gedung Sate, Senin (13/3/2023).

        Ridwan Kamil sendiri menegaskan bukan soal suka atau tidak suka terkait ceramah yang mengundang masa besar tidak bisa dilaksanakan, tetapi harus mendapat izin dari pihak kepolisian.

        Baca Juga: Terbongkar! Kadar 'Dosa' Ahok Disebut Lebih Banyak daripada Anies Baswedan Soal Tragedi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ternyata...

        “Setiap ada ceramah besar selalu dikoordinasikan kepolisian, ada beberapa pengaian yang tidak jadi misal di At Taawun Puncak karena tidak mendapat rekomendasi,” ucap Ridwan Kamil sebagaimana dilihat dan dikutip dari kanal Youtube tvOneNews, Kamis (16/3/23).

        “Kuncinya itu saja, bukan soal boleh tidak boleh, semua akan diberikan plus-minus rekomendasi kondusifitas oleh kepolisian,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: