Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Ramadan, Mendag Zulkifli Hasan Pede Harga Bahan Pokok Aman

        Jelang Ramadan, Mendag Zulkifli Hasan Pede Harga Bahan Pokok Aman Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas menjelaskan harga barang kebutuhan pokok (bapok) dalam kondisi stabil dan sebagian mengalami penurunan, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta.

        Diketahui, raker tersebut membahas terkait stabilisasi komoditas minyak goreng serta kesiapan Kementerian Perdagangan dalam stabilisasi bapok jelang puasa dan Lebaran 2023.

        Baca Juga: Cepat Ikuti Arahan Jokowi, Ratusan Bal Pakaian Bekas Hasil Impor Langsung Dimusnahkan Zulkifli Hasan

        "Beberapa komoditas yang memberi andil pada inflasi yaitu beras dengan kenaikan 0,08 persen (month-to-month/mtm), bawang merah naik 0,03 persen (mtm), dan bawang putih naik 0,01 persen (mtm). Beberapa komoditas yang menyumbang deflasi antara lain daging ayam ras yang turun 0,02 persen (mtm), tomat turun 0,02 persen (mtm), telur ayam ras turun 0,02 persen (mtm), cabai rawit turun 0,01 persen (mtm), serta minyak goreng turun 0,01 persen (mtm)," papar Zulhas, dikutip Jumat (17/3/2023).

        Zulhas menjelaskan, terkait minyak goreng, Kementerian Perdagangan memastikan terjadi peningkatan penyediaan Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 450 ribu ton per bulan. 

        "Sebagai langkah antisipatif periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa-Lebaran 2023 dan peningkatan jumlah konsumen yang menggunakan MINYAKITA, Kemendag telah meningkatkan target penyediaan DMO minyak goreng rakyat menjadi sebesar 450 ribu ton per bulan untuk periode Februari, Maret, dan April. Kemendag juga mengalihkan hak ekspor yang telah dimiliki produsen CPO sebagai deposit yang baru bisa digunakan pada Mei 2023," ujarnya panjang lebar.

        Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi deflasi sebesar 0,01 persen pada Februari 2023 untuk komoditas minyak goreng. Realisasi DMO bulan Februari 2023 mencapai 36 persen lebih tinggi dibanding penyaluran Januari 2023 atau sebesar 360.150 ton yang terdiri atas minyak curah sebesar 271.339 ton (75,34 persen) dan MINYAKITA 88.811 ton (24,66 persen). 

        "Peningkatan signifikan realisasi ini merupakan usaha keras program stabilisasi yang telah dilaksanakan Pemerintah," imbuhnya.

        Menjelang periode Ramadan dan Lebaran 2023, lanjut Zulhas, harga sejumlah komoditas terpantau stabil dan mengalami penurunan, Gula pasir stabil di kisaran Rp14.400/kg, daging sapi Rp137.500/kg, dan daging ayam Rp34.000/kg (di bawah harga acuan Rp140.000/kg untuk daging sapi dan Rp36.750/kg untuk daging ayam). 

        Baca Juga: Wacana Jokowi, Carut-marut Revisi Aturan Terkait Rokok Disoroti: Ini Merenggut Hak Pelaku Ekonomi Rakyat!

        Sementara itu, kenaikan harga cabai diproyeksikan akan temporer karena curah hujan yang cukup intensif selama Februari-Maret dan kenaikan harga bawang putih segera normal seiring realisasi impor yang mulai masuk.

        Mengutip laporan BPS, tingkat inflasi umum di Indonesia bulan Februari 2023 menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,16 persen (mtm) dan 5,47 persen (year-on-year/yoy). Sementara itu, inflasi pangan bergejolak bulan Februari 2023 sebesar 0,28 persen (mtm) dan 7,62 persen (yoy).

        Baca Juga: Habis Ditinggalkan Jokowi, IMB Kawasan dari Anies Baswedan Menjadi Juru Selamatnya Warga Plumpang

        "Kemendag terus mendorong realisasi impor tepat waktu dan tepat jumlah sesuai kesepakatan neraca komoditas yang ditetapkan antarinstansi melalui Rapat Koordinasi Tingkat Menko. Berdasarkan data yang kami himpun dari pelaku usaha, pasar induk, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok terpantau cukup untuk memenuhi kebutuhan periode Puasa-Lebaran 2023. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Neraca Pangan Badan Pangan Nasional," tutur Zulhas.

        Dia lalu menyampaikan, aaat ini, proses transisi pendelegasian kewenangan perumusan kebijakan dan penetapan kebijakan stabilisasi harga dan distribusi pangan, serta perumusan kebijakan dan penetapan kebutuhan ekspor dan impor pangan dari Kemendag kepada Badan Pangan Nasional tengah berlangsung sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional.

        Baca Juga: Ajang Formula E Dikait-kaitkan Anies Baswedan, Elite Megawati Enggak Tahan: Dia Akhirnya Mundur...

        "Kemendag juga akan melakukan pemantauan dan pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) di berbagai daerah secara intensif. Kegiatan pemantauan dan pengawasan tersebut rencananya akan melibatkan Satgas Pangan. Adapun yang menjadi objek pengawasan adalah minyak goreng, beras, gula, dan daging. Sedangkan lokasi yang akan menjadi fokus pemantauan dan pengawasan bapokting antara lain pengawasan ke produsen gula, distributor bapok, feedlot, pasar, dan ritel modern," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: