Bahlil Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Ciptakan Iklim Investasi yang Baik di Indonesia
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah terus berusaha menunjukkan Indonesia adalah negara yang layak untuk menjadi tujuan investasi.
Hal ini ditunjukkan dengan keputusan untuk menyetop ekspor bahan mentah dan fokus terhadap hilirisasi yang dilakukan oleh pemerintah, dibarengi dengan terbukanya peluang kolaborasi antara Indonesia dengan negara mana pun.
Baca Juga: Mantap! Universitas Indonesia Dapat Hibah Bus Listrik dari Pemerintah, Begini Kata Menteri Bahlil
Hal ini dikatakannya saat menjadi narasumber dalam acara Orasi Ilmiah dan Syukuran Dies Natalis Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia ke-8 di Auditorium FIA UI, Depok, di hadapan 200 orang lebih civitas akademika FIA UI, Jumat (17/3/2023).
"Kita menyadari bahwa Indonesia tidak bisa sendiri dalam upaya mewujudkan hilirisasi. Maka dari itu kita buka peluang sebesar-besarnya untuk melakukan kolaborasi dengan negara mana pun yang memenuhi syarat untuk melakukan kerja sama. Khususnya untuk saat ini kita butuh dukungan kerja sama dalam hal teknologi, kita lakukan kolaborasi dengan Tiongkok dan beberapa negara lainnya. Kita yakinkan bahwa Indonesia tempat yang layak untuk melakukan investasi," kata Bahlil.
Baca Juga: Enggan Lagi Andalkan Asing, Bahlil Gencarkan Proyek Substitusi Impor Senilai Rp60 Triliun di Cilegon
Rektor UI, Ari Kuncoro, juga menyatakan investasi mendorong terjadinya kolaborasi di bidang teknologi. Ia menambahkan, Kementerian Investasi merupakan gerbang awal dapat terlaksananya kolaborasi investasi di Indonesia.
"Investasi mendatangkan teknologi dan menciptakan kolaborasi. Melalui teknologi, negeri ini bisa membuat lompatan besar menuju Indonesia Maju di tahun 2045. Kolaborasi penting untuk meningkatkan ekonomi dan menekan biaya di tengah ketidakpastian global. Nah, Kementerian Investasi ini yang bertanggung jawab sebagai gerbang awal investasi masuk ke Indonesia untuk kemudian keuntungannya dapat bermuara ke daerah," ungkap Ari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: