Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sambut Prospek Cerah Pengembangan Panas Bumi, PGE Alokasikan 85% Dana IPO untuk Pengembangan Usaha

        Sambut Prospek Cerah Pengembangan Panas Bumi, PGE Alokasikan 85% Dana IPO untuk Pengembangan Usaha Kredit Foto: Pertamina
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mengklaim siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang cerah.

        Adapun hal tersebut dilakukan lantaran potensi bisnis yang besar karena Indonesia memiliki sumber daya melimpah. Di mana berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi panas bumi di Tanah Air mencapai 23,7 GW.

        Dengan kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) sebesar 2.276 MW, pemanfaatan panas bumi di Indonesia juga menempati posisi kedua setelah Amerika Serikat (AS).

        Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy Berhasil Bukukan Pendapatan dari Carbon Credit

        Corporate Secretary PGE, Muhammad Baron menjelaskan sebagai salah satu pengembang energi panas bumi terbesar di dunia, PGE telah memiliki pengalaman puluhan tahun berambisi untuk meningkatkan kapasitas listrik sebanyak 600 MW dalam lima tahun ke depan. 

        Dana yang diperoleh dari IPO dialokasikan untuk pengembangan usaha sebesar 85 persen dan sekitar 15 persen akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang. Karena itu, menurutnya, fundamental keuangan perusahaan kuat buat menjalankan proyek pengembangan listrik EBT. 

        "Pendanaan dari pasar modal melalui IPO diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi," ujar Baron dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (21/3/2023). 

        Salah satu yang telah dilakukan adalah rencana penambahan kapasitas terpasang panas bumi sebesar 55 MW di salah satu area operasi PGE di Lumut Balai, Sumatera Selatan, yang ditarget dapat selesai di tahun 2024.

        Per September 2022, PGEO memiliki nilai kas dan setara kas sebesar US$230 juta yang bertambah sekitar US$105 juta dari saldo kas per 31 Desember 2021. Hal ini menunjukkan PGEO mampu mengelola kas secara baik yang utamanya didapat dari penjualan uap dan listrik ke PLN.

        Kontrak penjualan uap dan listrik PGEO merupakan kontrak yang bersifat jangka panjang dan selalu terbayarkan secara tepat waktu.

        "Dengan tambahan dana segar IPO, PGEO masih memiliki arus kas yang cukup kuat dan mampu mengatasi kewajiban bayar utang secara tepat waktu," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: