Kenapa Ada Umat Muslim Salat Shubuh Pakai Qunut? Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Berdasarkan Sejarah
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa hukum qunut yang saat ini banyak diperdebatkan dalam penggunaanya bermula dari adanya sekelompok orang menghadap kepada Rasullulah SAW.
Saat itu, mereka mengaku seluruh desanya masuk Islam dan membutuhkan pengajaran dan pendidikan Islam. Maka, Rasulullah pun mengutus 70 sahabat hafizh Qur'an untuk mengajari mereka. Namun, ketika sampai di Bir Ma’unah, para sahabat tersebut dibantai.
Baca Juga: Berapa Rakaat Salat Tarawih Rasullulah? Ini Jawabannya
"Rasulullah marah, kemudian mendoakan kecelakaan atas orang-orang yang telah membunuh para sahabat beliau tersebut. Setiap salat, beliau mendoakan kecelakaan dan laknat atas mereka bahkan menyebut langsung nama tokoh dan kabilah mereka," ujar Adi dikutip dari akun YouTube Ceramah Pendek, Kamis (23/3/2023).
Ustadz Adi menyebut bahwa sebagian riwayat menyebutkan beliau berdoa saat ruku’, sebagian riwayat menyebutkan beliau berdoa saat bangkit dari ruku’ (i’tidal).
Lalu turunlah Surat Ali Imran 128-129 yang melarang Rasulullah mendoakan kejelekan tersebut. Sebab, Rasulullah berbeda dengan nabi-nabi terdahulu yang umatnya diazab saat menentang dakwah.
"Rasulullah memiliki umat hingga hari kiamat. Maka beliau kemudian mengganti doa tersebut dengan doa yang baik, yang dalam istilahnya disebut qunut. Rasulullah mengajarkan doa qunut itu kepada cucu beliau Hasan dan juga beberapa sahabat," ujarnya.
Baca Juga: Soal Qunut, Ustadz Adi Hidayat Contohkan Saling Menghormati: Bukan Imam Besar, Kenapa Jadi Ribut?
Dengan adanya ajaran tersebut, sebagian sahabat mempraktikkan doa itu dalam salat witir, juga ada yang mempraktikkan doa itu dalam salat Subuh. Hal itu didiamkan oleh beliau, di mana juga diriwayatkan Rasulullah pernah membaca doa qunut ini dalam salat Subuh meskipun sebagian menilai riwayatnya dhaif.
"Karena Rasulullah mengajarkan doa yang baik (qunut) dan beliau mendiamkan para sahabat mempraktikkan doa qunut tersebut," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: