Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anggota NATO Ini Ngaku Tidak Memiliki Senjata yang Tersisa untuk Dikirim ke Ukraina

        Anggota NATO Ini Ngaku Tidak Memiliki Senjata yang Tersisa untuk Dikirim ke Ukraina Kredit Foto: Reuters/David W Cerny
        Warta Ekonomi, Brno -

        Republik Ceko telah melakukan semua yang dapat dilakukan untuk membantu Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia, kata Presiden Petr Pavel. Kapasitas negara ini untuk memproduksi lebih banyak amunisi terbatas karena kekurangan tenaga kerja.

        "Kami tidak hanya mengirimkan apa yang kami bisa dari stok kami sendiri, tetapi juga membeli material di luar negeri," kata Pavel dalam sebuah wawancara dengan Suddeutsche Zeitung Jerman pada Rabu (22/3/2023).

        Baca Juga: Presiden Baru Ceko Bicara Soal Bantuan buat Ukraina: Harusnya Unlimited

        Republik Ceko, katanya, masih mampu memproduksi beberapa pertahanan udara dan amunisi yang dibutuhkan Ukraina, tetapi "dibatasi oleh kekurangan tenaga kerja".

        "Kami memiliki salah satu tingkat pengangguran terendah di Eropa. Pekerja sulit didapat. Namun, ada beberapa peluang, misalnya dengan mendatangkan pekerja dari Ukraina," jelas Pavel, yang dilantik sebagai presiden pada 9 Maret lalu.

        Ia menyatakan bahwa tahun ini akan menjadi tahun yang "menentukan" bagi hasil konflik di Ukraina.

        Presiden Ceko, yang memiliki latar belakang di bidang intelijen dan menjabat sebagai ketua Komite Militer NATO antara tahun 2015 dan 2018, memperingatkan bahwa dukungan Barat untuk Kiev "akan berkurang dari waktu ke waktu" karena apa yang disebut sebagai "kelelahan perang".

        Akan ada pemilihan presiden di AS pada tahun 2024, yang akan membuat fokus pemilih Amerika beralih dari urusan luar negeri ke urusan dalam negeri, katanya.

        "Hampir tidak mungkin bagi Eropa sendiri untuk mempertahankan tingkat dukungan saat ini untuk Ukraina. Jika dukungan AS melemah, begitu pula dukungan dari sejumlah negara Eropa," kata pria berusia 61 tahun ini.

        "Ukraina harus mempertimbangkan hal ini ketika merencanakan langkah selanjutnya di medan perang, karena tahun depan, Ukraina mungkin tidak akan dapat memulai operasi besar dan rumit," kata Pavel.

        Menurut Kementerian Pertahanan Ceko, negara ini telah menyediakan persenjataan senilai €2,3 miliar ($2,5 miliar) kepada Kiev selama konflik. Praha tidak mengungkapkan jenis senjata yang diberikan karena alasan keamanan dan taktis.

        Rusia telah beberapa kali mengkritik pengiriman senjata dan amunisi ke Ukraina dari Barat, dengan alasan bahwa hal itu hanya akan meningkatkan dan memperpanjang pertempuran tanpa mengubah hasil akhir.

        Menurut Moskow, pengiriman senjata, pembagian informasi intelijen, dan pelatihan yang diberikan kepada pasukan Kiev telah membuat negara-negara Barat secara de facto menjadi pihak yang terlibat dalam konflik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: