Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja meminta pemilih muda atau kaum zillenial ikut mengawasi konten-konten pemilu di media sosial. Apalagi anak muda sangat melek teknologi
“Anak-muda muda inilah yang harus memastikan seluruh Pemilu kita itu berhasil," kata Bagja di Jakarta, kemarin. Bagja berharap kaum muda tidak apatis terhadap politik dan pemilu. Sebab potensi suara anak muda saat ini sangat besar dan dapat mempengaruhi Indonesia ke depan nanti.
"Siapa yang dapat mendapatkan suara anak muda ke depan, biasanya bisa menjadi calon presiden atau parpolnya akan lebih dipilih,”tegasnya.
Selain itu, Bagja juga mengajak anak-anak muda untuk mengetahui dan mencari rekam jejak calon yang akan dipilih. Dia juga meminta anak-anak muda mengecek calon partai politik, calon legislatif, dan calon presiden-wakil presiden yang akan dipilihnya.
"Ini yang harus teman-teman lakukan, cek siapa yang akan dipilih ke depan, apakah janjinya terdelivery atau tidak. Hukumannya bagi yang tidak terdeliver jangan dipilih lagi,"Ucapnya.
Baca Juga: Bawaslu Wanti-wanti ASN Nggak Boleh Berpose Dukungan
Bagja juga mengajak anak muda tidak menganggap politik uang itu hal yang biasa. Untuk itu, dia meminta mereka untuk sama-sama mengawasi jika adanya politik uang, politisasi identitas, hoaks, ataupun berita SARA saat pemilu atau pemilihan.
Sebelumnya Bawaslu juga mewanti-wanti Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dikenakan sanksi jika berpose dengan jari menunjukkan dukungan nomor urut pasangan calon (paslon) atau peserta pemilu. Hal tersebut bisa dikaitkan dengan netralitas ASN.
“Netralitas ASN selalu terjadi dalam pemilu dan pemilihan. Ini diantaranya karena mentalitas birokrasi yang masih jauh dari semangat reformasi birokrasi,”Kata Bagja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: