Anak Buah Megawati Akhirnya Mengaku Soal Video Viral Bagi-bagi Amplop Berisi Uang di Masjid: Kalau Ada Rezeki Kami Ingin Kasih Lebih Banyak!
Kredit Foto: Ist
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengakui bahwa video heboh bagi-bagi amplop berisi uang di masjid dilakukan pihaknya. Namun ia menegaskan itu dilakukan setiap tahun sejak 2006 selalu rutin dan konteksnya adalah membagikan zakat mal kepada warga di Sumenep, Jawa Timur.
Selain zakat mal, Said mengaku rutin pula membagikan sembako yang dibarengi pemberian zakat mal kepada warga di Sumenep.
Untuk diketahui amplop itu bergambar Said beserta logo PDIP yang dibagikan kepada jemaah di sebuah masjid.
"Saya lakukan setiap tahun sejak 2006 lalu, bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin," kata Said melalui layanan pesan kepada awak media, Senin (27/3).
Ketua Banggar DPR RI itu tidak menampik amplop yang dibagikan seperti dalam video memang berasal dari zakat mal dirinya.
Menurut dia, amplop dibagikan di Masjid Abdullah Sychan Baghraf, Sumenep. Nama rumah ibadah itu diketahui diambil dari nama bapak legislator Dapil XI Jawa Timur itu.
Said mengungkapkan bahwa alasan terpasangnya logo PDIP di amplop karena kader parpol berkelir merah turut menyalurkan zakat mal.
"Kenapa ada logo PDI Perjuangan, karena sebagian kader bergotong royong dan itu juga diniatkan zakat mal," lanjut Said.
Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur itu mengaku tidak terima apabila pemberian zakat mal digiring akun anonim di Twitter sebagai aksi politik uang.
"Kegiatan ini kami lakukan di luar masa kampanye yang diatur oleh KPU. Jadi, jangan digiring ke arah sana," kata Said.
Namun, Said belum berencana melaporkan akun anonim di Twitter yang keliru menggiring video pembagian amplop dari pria kelahiran Sumenep itu.
"Kalau dipikir-pikir, ditimbang-timbang, kira-kira gunanya apa, ya," katanya ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin. (ast/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto