Kunjungan ke IKN, Siti Nurbaya Sebut Menteri LH Republik Kongo Kagum Kerja Nyata Indonesia
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia (RI), Siti Nurbaya, mengajak Menteri Lingkungan Hidup, Pembangunan Berkelanjutan, Republik Kongo, Arlette Soudan-Nonault, meninjau kawasan Titik Nol Ibu Kota Negara dan Persemaian Mentawir, di Prov. Kalimantan Timur pada Rabu (29/3/2023).
Menteri Siti mengungkapkan kegiatan selama 5 hari mengajak Menteri Arlette ke lapangan, diantaranya: (1) Bali untuk melihat contoh pengelolaan sampah dan persemaian mangrove; (2) Persemaian Rumpin; (3) Persemaian Mentawir, serta Titik Nol IKN dalam rangka observasi pekerjaan di lapangan. Selama perjalanan tersebut, catatan yang penting dari Menteri Arlette adalah kekagumannya atas banyak pekerjaan yang dilakukan oleh Indonesia.
Baca Juga: Didampingi Siti Nurbaya, Menteri LH Republik Kongo Kagum atas Aksi-aksi Iklim Indonesia
"Perjalanan ke lapangan sejak tahun 2018 hingga sekarang sejak datang, menurut Menteri Arlette sangat banyak hal yang dikerjakan Indonesia," terang Menteri Siti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Siti kemudian mengungkapkan bahwa tantangan yang cukup besar adalah bagaimana membuat pihak lain memahami dan mengetahui apa yang telah dikerjakan Indonesia dengan sangat positif.
"Catatan saya dan Menteri Arlette di dunia internasional sama, yaitu negara maju ngomong, saran, diskusi dan paper, tapi riil di lapangannya seperti apa. Namun, ketika Menteri Arlette di Indonesia, dia mengatakan inilah yang disebut pekerjaan," ungkap Siti.
Kunjungan Menteri Arlette ke Indonesia ini merupakan yang kedua kalinya setelah pada tahun 2018 lalu saat membicarakan pengelolaan kawasan gambut. Bersama Pemerintah Republik Kongo dan Pemerintah Republik Demokratik Kongo, Indonesia menjadi rumah Pusat Gambut Tropis Internasional atau International Tropical Peatland Centre (ITPC). Terdapat lebih dari 1.500 pakar dari peneliti, ilmuwan, pembuat kebijakan, dll. yang terdaftar di direktori ITPC ini.
Melalui ITPC Indonesia telah berbagi pengalaman, pelajaran, dan praktik dalam mengelola lahan gambut tropis untuk pembangunan dengan tetap menjaga kelestarian. Indonesia juga memimpin south-south cooperation (kerja sama selatan-selatan) menangani gambut Congo Basin.
Selain sebagai Menteri LH Republik Kongo, Menteri Arlette telah berinteraksi aktif dengan berbagai negara dan terutama lembaga-lembaga PBB multilateral dalam kapasitasnya sebagai koordinator untuk 15 negara Afrika di Congo Basin atau lembah Kongo, meliputi negara yang memiliki lahan gambut terluas kedua di dunia.
Kali ini, Menteri Arlette ke Indonesia juga untuk menyampaikan undangan resmi dari Presiden Republik Kongo, Denis Sassou Nguesso, yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo guna menghadiri the amazon-Congo-Borneo Mekong Three Basins Summit and the World Decade of Afforestation pada 14-15 Juni 2023 di Brazzaville, Republik Kongo.
Siti mengucapkan terima kasih atas kedatangan Menteri Arlette ke Indonesia. Dirinya akan memberikan catatan khusus kepada Presiden Joko Widodo terkait undangan tersebut. "Semoga usaha kita para Menteri Lingkungan Hidup di negara berkembang dapat memberikan kontribusi yang baik untuk global," harap Siti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: