Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Aja Gagal, Indonesia Masih Berharap Lolos Piala Dunia 2026?
Kredit Foto: Antara/Prabanndaru Wahyuaji
Indonesia kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah turnamen sepak bola remaja tingkat global. Hal ini setelah FIFA mencoret Indonesia dalam pernyataan resmi, Rabu (29/3/2023) malam.
Status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 Indonesia dicabut FIFA lantaran banyak penolakan terhadap timnas Israel. Mulai dari masyarakat hingga politikus menolaknya.
Baca Juga: Indonesia Masih Bisa Membuktikan ke FIFA, tapi Catat 4 Hal Ini Ya!
Ajang sepak bola dunia tingkat remaja itu sejatinya akan diaelenggarakan pada 20 Mei-11 Juni dibatalkan. Sebelumnya juga drawing atau undian pembagian grup dilakukan di Bali, pada Jumat dibatalkan karena instruksi Gubernur Bali Wayan Koster.
Timnas Israel, yang akan berpartisipasi dalam turnamen dunia U-20 untuk pertama kalinya, tadinya diperkirakan akan bermarkas di Bali, yang merupakan salah satu dari enam stadion yang dijadwalkan akan digunakan untuk turnamen tersebut.
Kondisi ini memungkinkan Indonesia tidak punya kesempatan untuk lolos ke Piala Dunia 2026, setelah menolak untuk menyambut timnas dari Israel.
Konflik Israel-Palestina merupakan isu emosional di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, dengan 277 juta penduduk yang secara luas mendukung perjuangan Palestina, baik karena alasan agama maupun tradisi anti-penjajahan yang sudah ada sejak negara itu merdeka.
Pada bulan Maret 2022, sebuah delegasi Israel menghadiri pertemuan antarparlemen di Bali, sebuah provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.
FIFA, badan sepak bola dunia, belum mengomentari situasi ini atau tawaran yang dilaporkan dari Argentina untuk menyelenggarakan acara tersebut.
Jika pihak berwenang setempat gagal menyelesaikan masalah tuan rumah atas Israel, Indonesia berisiko ditangguhkan oleh FIFA dan dapat melewatkan babak kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026, yang akan dimulai pada bulan Oktober ini. Indonesia belum pernah tampil di Piala Dunia sejak 1934, ketika masih menjadi negara jajahan Belanda.
Penentangan Indonesia terhadap Israel telah mengganggu hubungan olahraga internasional kedua negara di masa lalu.
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara mayoritas Muslim yang keluar dari kualifikasi Piala Dunia 1958 dan memilih untuk tidak bermain melawan Israel, yang memungkinkan Israel memenangkan babak kualifikasi grup Afrika dan Asia tanpa menginjakkan kakinya di lapangan.
Pada tahun 1962, Israel terpaksa mengundurkan diri dari Asian Games setelah Indonesia, sebagai tuan rumah, menolak untuk mengeluarkan visa bagi peserta Israel.
Keikutsertaan timnas Israel juga mendapat dukungan di Indonesia.
"Penolakan terhadap tim nasional Israel oleh beberapa kalangan di Indonesia, termasuk sejumlah kepala daerah dan politisi patut disesalkan," kata Hikmahanto Juwana, guru besar hukum internasional di Universitas Indonesia.
"Selama Indonesia sudah menyatakan diri bersedia menjadi tuan rumah, Indonesia harus berani mengambil risiko untuk tidak menolak peserta dari event internasional," ujar Hikmahanto.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia telah menyatakan tidak keberatan jika tim nasional Israel bermain di turnamen tersebut.
Israel lolos kualifikasi Juni lalu dengan mencapai semifinal Kejuaraan Eropa U-19. Tim ini kemudian kalah di final dari Inggris.
Federasi sepak bola Israel telah berkompetisi di liga-liga sepak bola Eropa sejak 1974, ketika mereka keluar dari Konfederasi Sepak Bola Asia karena boikot dari beberapa tim nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: