Yakin Menghadapi Tantangan, Dirut Bank Mandiri Optimis Kinerja Perusahaan Semakin Baik di Tahun 2023
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Darmawan Junaidi optimis Bank Mandiri akan tumbuh di tahun 2023 ini. Hal ini dikarenakan inisiatif digital banking yang terus didorong oleh Bank Mandiri.
“Kita terus memperkenalkan banyak sekali fitur baru dari digital channel kita. Tabungan dengan Livin’ [by Mandiri], Giro dengan Kopra. Kita juga punya 241 smart branch. Ini memberi dorongan untuk pertumbuhan volume, terutama di sisi liabilities, terutama lagi di dana pihak ketiga yang banyak berdasarkan transaksi. Jadi, nasabah banyak yang pindah ke Mandiri bukan mengejar bagaimana dia mendapatkan pendapatan dari bunga simpanan, tetapi untuk kemudahan bertransaksi,” ujarnya dalam Undangan Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Jajaran Direksi dan Komisaris Bank Mandiri 2023 di Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Baca Juga: Bank Mandiri Kantongi Izin Stock Split 1:2, Intip Jadwal Pelaksanaannya!
Darmawan juga mengatakan bahwa Bank Mandiri telah berhasil me-manage biaya dana (cost of fund) di sekitar 1,2%-1,3% sampai dengan semester I 2022. Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa dampak dari kenaikan suku bunga memang terasa di tahun lalu.
“Kalau kita lihat, memang sejak semester 2 tahun lalu, kita sudah mengalami dampak dari tren suku bunga yang terus meningkat. Di tahun 2022, kita bisa me-manage cost of fund berada di kisaran sekitar 1,2%-1,3% sampai dengan semester I. Tetapi, di akhir tahun [2022], kita sudah berada di kisaran 1,49% sekian. Bahkan, masuk tahun 2023 itu sudah pasti terus meningkat,” paparnya.
Darmawan kemudian menyampaikan bahwa Bank Mandiri mencoba untuk tetap mengelola cost of fund berada pada zona yang rendah.
“Kita tetap coba untuk kelola bagaimana menjaga cost of fund kita berada di zona rendah. Karena kalau kita lihat dari kinerja tahun lalu, sebetulnya, kita bukan dari peningkatan yield of loan. Karena loan kita juga pricing-nya masih tetap mengikuti benchmark rate, karena 60% dari portofolio kita itu pricing-nya tuh reference rate plus margin. Jadi, itu tidak akan terlalu pengaruh banyak dengan apakah Mandiri akan meningkatkan suku bunga kredit. Tapi itu berjalan dengan bagaimana memang secara pasar bunga itu terus bergerak naik. Tetapi memang fungsi dari kita bisa me-manage cost of fund terus rendah,” terangnya.
Bos Bank Mandiri ini pun menyatakan perseroan untuk tahun 2023 memproyeksi akan cukup ketat mengelola likuiditas sampai dengan bulan Juni.
“Kita memang untuk tahun 2023 melihat secara proyeksi mungkin kita akan melihat kondisi di mana Bank Mandiri akan betul-betul cukup ketat mengelola likuiditas sampai dengan bulan Juni. Tetapi, ternyata alhamdullilah, di bulan Januari dan Februari itu sudah terjadi apa yang kita modeling di bulan Juni,” ujar Darmawan.
Darmawan mengatakan Bank Mandiri memiliki waktu yang lebih panjang dalam mengelola opportunity untuk meningkatkan produktivitas. Ia juga menyatakan bahwa di quarter 1 2023, ia optimis Bank Mandiri akan bertumbuh.
“Sehingga kita punya waktu yang lebih panjang untuk mengelola opportunity bagaimana kita bisa meningkatkan produktivitas termasuk nanti bottom line yang seperti apa di akhir tahun. Jadi kalau ditanya bagaimana kuarter 1, kita optimis masih ada pertumbuhan secara year to date. Artinya dari posisi akhir tahun 2022 dengan nanti, Insya Allah, di pertumbuhan bisnis yang semakin tumbuh itu akan ada pertumbuhan yang positif sampai dengan bulan Maret 2023 ini. Tetapi memang kalau kita lihat secara year on year dibandingkan dengan posisi Maret tahun lalu, kita sangat optimis ini akan jauh lebih baik. Dan range masih kita ikutin guidance dari OJK, pertumbuhan kira-kira kisaran 10% sampai 12%. Kalau DPK relatif itu bisa kita manage,” terang Darmawan.
Baca Juga: Jadi Rebutan! Global Bond Bank Mandiri US$ 300 juta oversubscribed 10,3 kali
Penulis: Putu Rusta Adijaya
Reportase: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: