Parlemen Turki Meratifikasi Protokol Keanggotaan NATO Finlandia
Majelis Nasional Agung Turkiye meratifikasi protokol keanggotaan Finlandia di NATO, kata Wakil Ketua Haydar Akar. Dengan demikian, semua anggota NATO telah meratifikasi aksesi Finlandia ke aliansi tersebut dan hanya tinggal beberapa prosedur formal yang tersisa.
"Untuk ratifikasi protokol aksesi Finlandia ke NATO - 276 suara, proposal tersebut diterima. Selamat kepada Finlandia dan warganya," kata Akar.
Baca Juga: Pengumuman Erdogan: Tuan Putin Akan ke Turki
Sebelum Finlandia secara resmi menjadi anggota NATO, pertukaran surat akan dilakukan, setelah itu dokumen aksesi Helsinki harus diserahkan secara resmi kepada Departemen Luar Negeri AS, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan aliansi di bawah Perjanjian Pendirian NATO tahun 1949.
Pada tanggal 23 Maret, Komisi Urusan Luar Negeri Parlemen Turki mempertimbangkan ratifikasi protokol Finlandia tentang keanggotaan NATO, mengadopsinya, dan kemudian menyerahkannya kepada Parlemen untuk dipertimbangkan.
Di kemudian hari, Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengomentari ratifikasi tawaran NATO dari Helsinki oleh Turkiye dan mengharapkan Swedia untuk memasuki aliansi secepat mungkin.
"Semua 30 anggota NATO sekarang telah meratifikasi keanggotaan Finlandia. Saya ingin berterima kasih kepada mereka semua atas kepercayaan dan dukungannya. Finlandia akan menjadi sekutu yang kuat dan mampu, berkomitmen untuk keamanan Aliansi. Finlandia sekarang siap untuk bergabung dengan NATO. Kami berharap dapat menyambut Swedia untuk bergabung dengan kami sesegera mungkin," kata Niinisto di akun media sosialnya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aksesi Finlandia ke blok ini akan membuat NATO "lebih kuat dan lebih aman."
"Saya menyambut baik pemungutan suara Majelis Nasional Agung Turkiye untuk menyelesaikan ratifikasi aksesi Finlandia," kata Stoltenberg di akun media sosialnya.
Pada hari Senin, keanggotaan Finlandia di NATO didukung oleh parlemen Hungaria. Turki adalah anggota aliansi yang terakhir memberikan suara pada isu ini.
Bulan Mei lalu, Finlandia dan Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO. Turkiye awalnya memblokir proses aplikasi tersebut, namun pada bulan Juni Ankara, Stockholm dan Helsinki menandatangani sebuah memorandum keamanan yang membahas kekhawatiran Turkiye.
Namun demikian, karena skandal pembakaran Al-Quran di depan kedutaan besar Turki di Swedia, Turkiye mengatakan bahwa mereka belum siap untuk meratifikasi aksesi Swedia ke NATO. Hongaria juga tidak menyetujui aplikasi Swedia saat ini karena ketidaksepakatan antarnegara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: