Gaya 'Sungkem'-nya ke Ganjar Diributkan Netizen, Gibran Dibela: Lain Kali Cipika Cipiki Aja, Mas...
Usai terlibat silang pendapat soal Piala Dunia U-20 di Indonesia, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengundang Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming, bertemu di Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah di PuriGede, Semarang.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya tampak sumringah. Gibran juga mengaku telah meminta maaf kepada Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Kekecewaan Pencinta Sepak Bola Tanah Air Memuncak pada Sikap Ganjar dan Koster: Mereka Pengkhianat!
Momen pertemuan keduanya pun diabadikan dan dibagikan oleh Ganjar Pranowo melalui akun Twitter pribadinya. Ia mengunggah dua foto bersama lelaki yang akrab disapa mas wali itu.
Dalam salah satu foto, tampak Gibran Rakabuming salaman dengan pose sungkem kepada Ganjar Pranowo. Gaya salamannya itu pun disorot oleh beberapa warganet yang menilai aneh.
Salah satunya seorang warganet dengan akun Twitter @Pink07Black yang turut mengomentari cara bersalaman Gibran kepada Ganjar Pranowo.
"Mas wali @gibran_tweet kalau salaman nggak usah gitu-gitu amatlah. Aneh lihatnya pejabat kok salamannya kayak gitu," tulisnya.
Tak hanya itu, warganet lainnya bahkan menghujat Gibran Rakabuming dengan kata-kata kasar karena cara bersalamannya kepada Ganjar.
"Aku cuma mau bilang k***** a***** gestur-gestur begini. Sekarang itu mindset politiknya, integritasnya, rasionalitasnya, bukan bungkuk-bungkuk, senyam-senyum, dan sopan santun. Kenapa saya suka @basuki_btp karena apa adanya, bukan ada apanya macam kau @ganjarpranowo," komentar @chandrajuni82.
Kedua cuitan itu lantas dibalas oleh Gibran dalam kutipan, di mana salah satunya Gibran meminta maaf kepada warganet.
Meski begitu, beberapa warganet lainnya membela Gibran Rakabuming dan menilai tidak ada yang aneh dengan gaya bersalamannya Gibran dalam foto tersebut.
"Ini yang ngetweet nggak tau apa gimana sopan santun orang Jawa? Orang yang lebih muda saat bersamaan lebih baik menunduk itu berarti menghormati yang tua," tulis akun @w********.
"Lain kali kayak ibu-ibu arisan aja mas, cipika cipiki," komentar @j******.
"Kritik itu yang relevan dengan kinerja, bukan salaman aja dikritik," tambah @r*************.
"Ya mungkin bagusnya salam tempel mas," timpal @r*************.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: