Tak Mau Pemberdayaan Hanya Sekadar Jualan Keripik, Bu dokter Bongkar Upaya Anies Baswedan Tingkatkan Kualitas Perempuan di Jakarta, Simak!
Dokter Inge Satyo Ariyanto, pencetus gerakan Perempuan Sadar Vagina (PSV) yang merupakan sebuah gerakan edukasi dan pemberdayaan perempuan di DKI Jakarta, membeberkan pandangannya soal Anies Baswedan selama bertugas di DKI Jakarta sebagai Gubernur.
Menurut Inge, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies sangat menaruh perhatian pada isu perempuan, salah satunya lewat dinas pemberdayaan perlindungan anak dan pengendalian penduduk (PPAPP) DKI Jakarta yang mana PSV sendiri bermitra kurang lebih dua tahun lamanya.
“PPAPP ini mengajarkan perempuan bukan hanya berdaya menghasilkan uang dengan misalnya menjual kripik dan menghasilkan uang. Tapi kalau ini yang tidak lepas dari kebijakan Bapak Gubernur saat itu, perempuan juga diberdayakan cara berpikirnya, mentalnya, spiritualnya agar jadi perempuan yang cerdas,” jelas dokter Inge saat diskusi bersama pemerhati pendidikan sekaligus tokoh relawan Anies Baswedan, Indra Charismiadji di Kanal Youtube Laman TV, dikutip Selasa (4/4/23).
Menurut Inge, gerakan PSV yang ia cetuskan sangat dirangkul oleh Pemprov DKI semasa kepemimpinan Anies.
Ia mengaku dilibatkan dalam berbagai hal terkait pemberdayaan perempuan di DKI Jakarta.
“PSV ini engage di DKI dengan Dinas pemberdayaan perlindungan anak dan pengendalian penduduk (PPAPP) DKI Jakarta sudah dua tahun,” jelasnya.
“Jadi program itu bagaimana caranya agar perempuan berdaya di berbagai segmen usia,” tambahnya.
Menurut Inge, segala kebijakan Anies terkait pemberdayaan perempuan di terapkan di PPAPP di mana PSV jadi salah satu penggerak yang dilibatkan.
Inge mengungkapkan ada kolaborasi antara gerakan yang dicetuskannya dengan PPAPP untuk menyasar pemberdayaan wanita.
“Jadi kami PSV sebagai pelaksana dari program Pak Anies Baswedan berkaitan dengan bagaimana pemberdayaan perempuan semua lewat PPAPP itu kami yang sebagai pelaksana,” jelasnya.
Namun, ia menuturkan setelah Anies tuntas bertugas di DKI Jakarta, pihaknya sudah tak dilibatkan lagi dengan program yang ada.
“Tapi memang kekurangannya, seharusnya kegaiatan ini berkelanjutan. Namanya belajar Edukasi Seks itu nggak Cuma segitu saja. Sekarang sudah nggak lagi, ya tapi nggak apa-apa nanti bagaimana kedepannya PSV cari kanal-kanal lain,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: