Menjelang Mudik, DPR Desak Kemenhub Segera Atasi Mahalnya Harga Tiket Moda Transportasi
Harga tiket moda transportasi menjelang mudik jadi sorotan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus. Ia mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatasi harga tiket moda transportasi darat, laut, maupun udara yang dirasakan masih mahal oleh masyarakat luas.
Diungkapkannya, harga tiket, misalnya, seperti tiket pesawat dan tiket kereta api belakangan menjadi topik pembicaraan utama bagi rakyat yang hendak melaksanakan mudik. Sebab, sebagaimana diketahui, mudik merupakan agenda tahunan menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Bagi orang yang berkemampuan ekonomi terbatas, ini (harga tiket) masalah. Persoalan serius bagi keluarga-keluarga yang ingin mudik tapi ekonominya sangat-sangat terbatas. Oleh karenanya, pemerintah harus hadir dalam situasi ini," tegas Legislator Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI)-Perjuangan tersebut di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga: Biar Enggak Bingung Saat Mudik, Kemenhub Ajak Masyarakat Gunakan Aplikasi MitraDarat dan Ferizy
Ia menegaskan pemerintah harus mencarikan jalan keluar. Negara, tambahnya, harus hadir dalam situasi seperti ini. Karena itu, ia meminta pemerintah mencermati betul soal tiket, baik transportasi darat, laut, maupun udara.
"Termasuk kereta api, karena ini yang menyentuh hajat hidup orang banyak. Semua kena, ketika naik pesawat tidak ada dibedakan harga tiket orang miskin orang kaya orang setengah kaya, semua sama," sambungnya.
Tak hanya itu, Lasarus mengingatkan Korlantas Polri untuk memprioritaskan strategi rekayasa lalu lintas. Terlebih, tandas Lasarus, Korlantas Polri harus benar-benar siap mengantisipasi bilamana nantinya terdapat potensi bottleneck yang menjadi pusat titik-titk kemacetan.
"Dinamika (mudik) dari tahun ke tahun itu yang perlu disikapi. Makanya saya bilang ini rekayasa lalu lintas menjadi hal yang sangat krusial.
“Ya perkiraan titik macet itu penting sekali. Ya jadi kalau sudah ketahuan di sana bakalan terjadi bottleneck, bagaimana persiapannya hari ini seperti apa kita mengurainya," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: