Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Budaya Digital Harus Berlandaskan Nilai dan Tata Kesopanan Orang Indonesia

        Budaya Digital Harus Berlandaskan Nilai dan Tata Kesopanan Orang Indonesia Kredit Foto: Unsplash/S O C I A L . C U T
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen  Pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya pada Kamis (6/4/2023)  dengan tema besar "Teknologi untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar". 

        Indonesia memiliki keragaman suku sebanyak 1.340 dan 2.500 bahasa daerah, serta 6 agama yang diakui secara resmi. Dengan keragaman tersebut tentu menjadi kebanggan, bahwa Indonesia memiliki keunikan yang tak ada di negara lain. 

        "Dengan keunikan itu pula, diperlukan budaya bermedia digital yaitu kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Pengurus RTIK Provinsi Jawa Barat, Ginna Desiana, saat jadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen pendidikan di DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya pada Kamis (6/4/2023).

        Baca Juga: Etika Interaksi di Media Digital Tak Jauh Berbeda dengan Dunia Nyata

        Ia melanjutkan, pandemi sendiri telah melahirkan budaya baru dari semula offline kemudian berubah online dan kini sudah separuhnya kembali ke offline namun masih dikombinasikan dengan kegiatan secara daring atau dikenal hybrid. Akhirnya sekarang sebagian besar orang terbiasa melakukan aktivitasnya online, termasuk dalam berinteraksi di media sosial. 

        Sayangnya yang terjadi warganet Indonesia justru mendapatkan predikat sebagai yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Toleransi di dunia digital juga menjadi rendah, jauh dari keseharian di dunia nyata orang Indonesia yang terkenal ramah. 

        Hal ini dilatarbelakangi rendahnya pemahaman akan nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Kemudian warga digital Indonesia yang tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan melakukan perundungan online, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, atau provokasi yang mengarah pada perpecahan sosial di ruang digital. 

        Baca Juga: Cermat Cegah Judi Online dengan Cakap Bermedia Digital

        "Bukan berarti demokrasi di negara ini kita bebas asal bicara, kita juga harus belajar membedakan antara keterbukaan informasi dan pelanggaran privasi di ruang digital," ujarnya lagi. 

        Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

        Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Anggota Pandu Digital, Tuahta Hasiolan, Founder Blogger Kubu Raya, Ferlianto, dan Pengurus RTIK Provinsi Jawa Barat, Ginna Desiana. 

        Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website  event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: