Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demokrat Sebut Pembentukan Koalisi Besar Istana Bukan untuk Jegal Anies Baswedan: Upaya Ksatria!

        Demokrat Sebut Pembentukan Koalisi Besar Istana Bukan untuk Jegal Anies Baswedan: Upaya Ksatria! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra angkat suara soal wacana pembentukan Koalisi Besar Istana. Ia menyatakan upaya membentuk koalisi besar lebih bermartabat ketimbang menjegal Anies Baswedan. 

        Hal itu disampaikan sebagai respons atas pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Prabowo Subianto. Menurut pengakuannya, pihaknya mengapresiasi pertemuan tersebut. 

        "Komunikasi dan silaturahmi merupakan bagian penting dalam menjaga suasana dan situasi nasional tetap kondusif. Sehingga bangsa ini tidak mudah dipecah belah dengan hoax dan fitnah," kata Herzaky dalam keterangannya, Minggu (9/4).

        Herzaky menyebutkan pihaknya selaku bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan menghormati adanya wacana membangun koalisi besar. 

        Baca Juga: Mencengangkan! Pak Pendeta Bongkar Kisah Anies Baswedan Buat Majelis Satu Gereja Menangis: Saya Emosional Juga Menceritakannya...

        "Banyak pihak yang menduga bangunan Koalisi Besar ini ditujukan untuk menghadang Anies dan Koalisi Perubahan. Demokrat sendiri melihatnya sebagai upaya ksatria dan konstruktif," lanjutnya. 

        Herzaky bahkan menyebutkan jika memang parpol lain merasa dirasa Anies Baswedan dan trio Demokrat-NasDem-PKS dalam Koalisi Perubahan merupakan lawan berat untuk Pilpres 2024, lebih baik mengusung jagoan masing-masing.

        "Jauh lebih bermartabat dibandingkan berupaya menjegal Anies Baswedan atau Koalisi Perubahan untuk bisa mendaftar sebagai capres beserta cawapresnya di Pilpres 2024 dengan segala macam cara," jelasnya.

        Dia menyebutkan upaya yang disinyalir menjegal Anies Baswedan. 

        Baca Juga: Ade Armando Sebut Angkasa Pura II Punya Hak Mengembalikan Petugas Avsec yang Cium Tangan Habib Bahar ke Vendor

        "Intimidasilah, tekananlah, bahkan sampai upaya hukum yang tak bermoral dan di luar kepantasan, seperti berupaya merampas Partai Demokrat yang dilakukan KSP Moeldoko," tuturnya.

        "Tak cukupkah KSP Moeldoko mempermalukan dirinya selama ini, mempermalukan Presiden Jokowi, dengan mengaku-aku sebagai ketua umum abal-abal melalui KLB ilegal?," pungkas Herzaky.(mcr8/jpnn)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: