Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Militer China Masuk 'Mode Tempur', Taiwan Disebut Langsung Ketar-Ketir

        Militer China Masuk 'Mode Tempur', Taiwan Disebut Langsung Ketar-Ketir Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Militer China mendeklarasikan "siap bertempur" usai menyelesaikan latihan tempur skala besar selama tiga hari di sekitar Taiwan. Latihan yang mencakup simulasi pengepungan pulau itu merupakan respon kunjungan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ke Amerika Serikat pekan lalu.

        Sebelumnya militer China mengatakan "patroli kesiapan tempur" yang dinamakan Joint Sword dimaksudkan untuk memperingatkan Taiwan. China mengklaim pulau demokratis itu bagian dari wilayahnya.

        Baca Juga: Pulau Buatan di Laut China Selatan Rekam Manuver Kapal Perang Amerika, Lihat Aksinya

        "Pasukan teater siap untuk bertempur setiap saat dan dapat bertempur kapan pun untuk menghantam segala bentuk upaya 'Kemerdekaan Taiwan' dan intervensi asing," kata militer China, Senin (10/4/2023).

        Latihan serupa juga digelar pada bulan Agustus lalu usai kunjungan Ketua House of Representative AS saat itu Nancy Pelosi ke Taiwan. Saat itu militer China meluncurkan rudal ke perairan sekitar Taiwan tapi skala latihan lebih kecil dan tidak terlalu disruptif.

        Pakar militer mengatakan latihan itu bertujuan sebagai intimidasi dan kesempatan pasukan China mempraktikan pengepungan Taiwan dengan memblokir jalur laut dan udaranya. Opsi strategis penting yang mungkin akan dilakukan militer China bila mereka menggunakan kekuatan militer untuk menguasai kembali Taiwan.

        Langkah China mengikuti misi rumit Presiden Tsai Ing-wen untuk menjalin aliansi diplomatik Taiwan ke Amerika Tengah yang semakin sedikit dan menguatnya dukungan AS. Kunjungan Tsai diakhiri pertemuan sensitif dengan ketua House AS saat ini Kevin McCarthy di California.

        Delegasi Kongres AS juga bertemu Tsai di Taiwan setelah ia pulang dari kunjungan tersebut. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menegaskan kembali posisi pemerintah Presiden Joe Biden.

        Ia mengatakan kunjungan Tsai ke AS merupakan transit dan kunjungan Kongres AS ke Taiwan tidak menyalahi norma. Sebelum kunjungan yang terakhir dari tahun 2016 sampai 2019 Tsai enam kali transit di AS.

        "Tidak ada alasan untuk beraksi dengan cara militer, sama sekali tidak ada alasan mengubah ketegangan di seluruh Selat Taiwan menjadi konflik," kata Kirby.  

        China segera merespon pertemuan Tsai dengan McCarthy dengan memberlakukan larangan terbang dan sanksi finansial pada siapa pun yang berkaitan dengan kunjungan Tsai ke AS. Beijing juga meningkatkan aktivitas militer selama akhir pekan lalu.

        "China ingin menggunakan semua peningkatan interaksi diplomatik antara AS dan Taiwan sebagai alasan untuk melatih militernya," kata pakar kajian pertahanan dan direktur Institute for National Policy Research di Taiwan, Kuo Yu-jen.

        Baca Juga: Begini Manuver Militer China di Sekitar Pulau, Simulasi Perang dengan Taiwan?

        Beijing mengatakan kontak antara pejabat negara asing dengan pemerintah Taiwan mendorong upaya kemerdekaan, langkah yang menurut Partai Komunis China akan memicu perang. Taiwan dikelola dengan demokratis setelah perang sipil 1949, Partai Komunis China mengatakan pulau itu berkewajiban bergabung kembali dengan pemerintahan China Daratan.

        Usai Pelosi berkunjung ke Taiwan tahun lalu, China menembakan rudal ke perairan sekitar Taiwan, mengirimkan kapal dan pesawat tempur di garis tengah Selat Taiwan. Beijing juga menembakan rudal ke atas pulau itu yang mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang. Langkah ini menimbulkan eskalasi di kawasan.

        Latihan dengan peluru tajam mengganggu penerbangan dan pelayaran sipil di salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia. Kuo mengatakan dalam latihan kali ini sebagian besar lalu lintas maritim dan udara berjalan normal.

        Latihan militer China kali ini lebih fokus pada kekuatan udara, Taiwan melaporkan lebih dari 200 penerbangan pesawat tempur China selama tiga hari terakhir. Stasiun televisi China CCTV mengutip Tentara Pembebas Rakyat yang mengatakan latihan ini "simulasi pengepungan gabungan" Taiwan serta "simulasi gelombang serangan" ke target-target penting di pulau itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: