Pengamat Politik Adi Prayitno buka suara terkait dengan dinamika perpolitikan jelang Pilpres 2024.
Dirinya menyoroti semakin dekatnya pesta demokrasi dan belum adanya jagoan yang pasti kecuali Anies Baswedan.
Baca Juga: Langkah ‘Ngotot’ Moeldoko Ajukan PK Partai Demokrat, Dianggap Buat Jegal Anies Baswedan
Menurutnya, mantan menteri pendidikan tersebut dapat meraih kemenangan jika mulai melakukan penyerangan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Anies harus segera memanfaatkan titlenya sebagai antitesa dari pemerintahan, bawalah perubahan bersama Koalisi Perubahan.
“Kalau Koalisi Anies ini tidak berani nyerang Jokowi, blak-blakan secara terbuka, konfrontatif, bahasanya bang Zulfan antitesa, ya nggak mungkin sampai garis finish,” kata Adi, dikutip dari Instagram @totalpolitikcom, Sabtu (8/4/2023).
Pria yang karib disapa AdiPray ini elektabilitas Anies cenderung stagnan karena partai pengusung Anies belum kompak.
Baca Juga: Amien Rais Tegas Tak Bakal Dukung Sosok Ini Kalau Anies Baswedan Kalah!
Partai yang pertama kali mengusung Anies, Nasdem, hingga kini kadernya masih berada dalam kabinet Jokowi.
Dua partai lainnya, Demokrat dan PKS, meski getol menyerang pemerintah dan Jokowi, tapi belum cukup. Sebabnya, Nasdem menahan-nahan mereka.
“Nah, Nasdem ngerem, Demokrat dan PKS ngegas terus, nyerang Jokowi terus. Tapi Nasdem nahan-nahan terus. Mereka bilang Jokowi bahagia, Nasdem juga bahagia. Yah gimana mau mengkonsolidasi dukungan-dukungan kelompok pembawa anti pemerintah itu?” ujarnya.
Karenanya, ia menyarankan, agar tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan itu benar-benar kompak sebagai antitesa Jokowi. Mesti total dan tidak setengah-setengah.
“Jadi kalau mau sampai garis finish, tujuannya memang adalah yah harus head to head. Harus total football, seperti yang dilakukan Barcelona ke gawang Real Madrid," ucapnya
"Itu saja. Itu satu-satunya yang bisa menggaransi bahwa Anies bisa garis finish. Kalau nyerang, ya kalau gak nyerang wallahu alam,” bebernya.
Singkatnya, AdiPray menyebut apa yang didambakan Anies dan pendukungnya tak akan tercapai jika manuvernya tidak total. Benar-benar harus menyerang pemerintah dan Jokowi.
“Jadi sintesis saya sederhana, kalau Anies mau sampai garis finish memang harus nyerang pemerintah. Harus serang Jokowi. Tanpa itu gak akan garis finish. Jalan di tempat, bahkan mundur ke belakang dengan sendirinya. Tanpa ada yang narik ke belakang,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: