Pekan ini perdagangan saham hanya akan berlangsung selama 2 hari sebelum libur Lebaran 2023 mulai Rabu, 19 April 2023. Selama 2 dua hari ini trader berpeluang mendulang cuan untuk tambahan uang THR.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri ditutup menguat tipis 0,4% pada minggu lalu tertopang saham-saham sektor kesehatan yang menguat sebesar 1,0%, perindustrian dan infrastruktur masing-masing di 0,9% dengan koreksi terdalam sektor energi sebesar -3,4% dan teknologi -2,1%.
"Sentimen positif yang jadi katalis positif pada minggu lalu yakni penguatan nilai tukar Rupiah, meningkatnya cadangan devisa, naiknya Indeks Keyakinan Konsumen, pembagian dividen dengan yield tinggi, aksi beli investor asing dan inflasi di Amerika yang lebih rendah dari konsensus," tegas Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino di Jakarta pada Senin, 17 April 2023.
Baca Juga: Merah Membara, IHSG Lagi-Lagi Alami Koreksi -0,52% ke Level 6.783,04
Ia menambahkan untuk minggu ini sebenarnya ada sejumlah pijakan untuk trading saham karena beberapa sentimen penggerak dari domestik. Ia menyebutkan sejumlah sentimen penggerak domestik yakni neraca perdagangan Maret, keputusan terkait BI yakni suku bunga acuan, pertumbuhan kredit dan musim laporan keuangan 1Q23.
Terkait neraca perdagangan Maret, menurut konsensus pada Maret 2023 diprediksi akan kembali surplus untuk ketiga kalinya secara berturut-turut di awal tahun ini.
"Menurut konsensus neraca perdagangan diprediksi akan surplus sebesar US$4.25 miliar atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar US$5.48 miliar," tegasnya.
Selanjutnya sentimen terkait suku bunga acuan dari BI, ia menjelaskan menurut konsensus pada April 2023 Bank Indonesia masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5.75%. Hal tersebut tidak terlepas dari terus turunnya angka inflasi dan menguatnya nilai tukar rupiah di di bawah level Rp15.000.
Terkait pertumbuhan kredit, pada Februari lalu pertumbuhan kredit masih mengalami kenaikan dua digit sebesar 10.64%. Ia menyebutkan pada Maret diharapkan pertumbuhannya masih dua digit.
Sentimen penggerak market dari domestik yang terakhir yakni musim laporan keuangan 1Q23, sebagai contoh yakni emiten BRMS yang pada 1Q23 yang sudah merilis laporan keuangannya, dimana pendapatan perseroan mencatatkan pertumbuhan +96% yoy menjadi US$5.80 juta dari sebelumnya di 1Q22 sebesar US$2.96 juta.
Baca Juga: Kinerja Melonjak, Mitratel Alokasikan 99% Keuntungannya Buat Pemegang Saham
"Kenaikan pendapatan tersebut salah satunya dikontribusikan oleh pertumbuhan dari penjualan emas yang mencapai +95.12% yoy. Sementara itu laba bersih tumbuh +14.5% yoy menjadi US$2.12 juta dari sebelumnya US$1.85 di 1Q23," tegasnya.
Nah, tertopang 4 sentimen domestik tersebut, Mino pun merekomendasikan buy untuk trading pada 13 saham selama 2 hari ke depan hingga 18 April 2023. Ke-13 saham yang direkomendasikan untuk trading tersebut adalah BMRI (Support: 5.100, Resistance: 5.325), BBCA (Support: 8,750, Resistance: 9,300), TLKM (Support: 4,250, Resistance: 4,430), TOWR (Support: 930, Resistance: 1,050), ASII (Support: 5,950, Resistance: 6,450), ANTM (Support: 2,060, Resistance: 2,170), INCO (Support: 6,400, Resistance: 6,725), MDKA Support: 4,150, Resistance: 4.500), ICBP (Support: 10.050, Resistance: 10.500), MAPI (Support: 1,380, Resistance: 1,475), CTRA (Support: 980, Resistance: 1.030), SMRA (Support: 530, Resistance: 560) dan PWON (Support: 476, Resistance: 498).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: