Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kerja Sama ASEAN-EU hingga Hilirisasi, Arsjad Rasjid Tekankan Sejumlah Isu di Hannover Messe 2023

        Kerja Sama ASEAN-EU hingga Hilirisasi, Arsjad Rasjid Tekankan Sejumlah Isu di Hannover Messe 2023 Kredit Foto: Arsjad Rasjid
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyatakan bahwa Forum Bisnis Indonesia-Jerman di Hannover Messe 2023, ditujukan untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi global, utamanya pada sektor hilirisasi industri dan teknologi hijau antara Indonesia dan Jerman, bahkan Uni Eropa (EU). 

        “Forum Bisnis Indonesia-Jerman yang merupakan bagian dalam Hannover Messe 2023, menjadi wadah bagi pemimpin bisnis untuk menjalin kerja sama global dalam sektor industri teknologi, terutama industri hijau," kata Arsjad, dalam keterangan resmi, dikutip Juma (21/4/2023).

        Dalam kesempatan itu, Arsjad menekankan bahwa peluang dalam sektor industri hijau sangat besar bagi Indonesia dan ini terlihat dari adanya proyeksi nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi Indonesia yang mencapai 545,3 miliar dolar AS hingga tahun 2040. 

        Menurutnya, pengembangan sektor industri ini harus dibarengi dengan penguatan usaha dalam menjaga lingkungan hidup serta upaya melaksanakan transisi energi.

        Baca Juga: Begini Capaian Sarinah dalam Mendukung UMKM Setelah Satu Tahun Transformasi

        “Perkembangan industri dan pemeliharaan lingkungan Indonesia telah berjalan beriringan, terbukti dari data yang diungkapkan Presiden Joko Widodo bahwa laju deforestasi turun signifikan dan terendah selama 20 tahun terakhir, kebakaran hutan turun 88%, rehabilitasi hutan mangrove sebesar 600 ribu akan selesai direhabilitasi di tahun 2024 dan ini terluas di dunia, serta dibangun 30 ribu hektare kawasan industri hijau,” ujarnya.

        Di samping itu, Arsjad melanjutkan, Indonesia juga menargetkan 23% sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025, serta berencana untuk menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara di tahun 2050.

        “Kita ingin betul-betul akan melakukan transisi energi hijau dan terjangkau bagi masyarakat. Untuk itu, kami mengundang semua yang ada dalam forum ini untuk bisa bekerja sama dan berinvestasi dalam hilirisasi industri energi baru terbarukan di Indonesia,” tambahnya.

        Melalui Hannover Messe 2023, Arsjad mengatakan, terdapat 19 perjanjian yang ditandatangani di bidang industri, yaitu semikonduktor, tenaga surya, peralatan medis, pengelolaan limbah, industri kimia, pengembangan milling CNC, internet of things, industri digital, sistem pengisian dan baterai kendaraan listrik, investasi dan kawasan industri, keberlanjutan dan transisi energi, sumber daya manusia, serta start-up dan inovasi.

        Masih dalam kesempatan yang sama, Arsjad menyebut, selain dengan Jerman, kerja sama dalam bidang industri juga perlu dijalin dengan antara Indonesia-EU. 

        Data tahun 2022 dari Kementerian Perdagangan mencatat ada 33,2 miliar dolar total perdagangan antara Indonesia dan EU. Lebih detail, ekspor Indonesia ke EU tercatat sebesar 21,5 miliar dolar AS dan untuk impornya sebesar 11,7 miliar dolar AS. 

        Baca Juga: Gelar Safari Ramadan BUMN 2023, Pupuk Indonesia Salurkan 1.000 Paket Sembako dan Buka Bazar UMKM di Kalsel

        “Ini menunjukkan bahwa kerja sama antara Indonesia-EU terjalin dengan baik. Sekarang tugas para pemimpin bisnis Indonesia adalah untuk meningkatkan berbagai kerja sama industri dan perdagangan kita kedepannya bersama mereka,” jelasnya.

        Selaku Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad juga menekankan dalam Forum Bisnis Indonesia-Jerman bahwa kerja sama lain yang perlu ditingkatkan adalah antara ASEAN-EU.

        “Potensi industri hijau di Asia Tenggara masih perlu untuk terus kita kembangkan dan perlu terus dieksplorasi. Kami juga mengundang EU untuk terlibat dalam proses pembangunan industri hijau di Indonesia melalui sektor swasta,” ungkapnya.

        Dia lalu menyoroti lima sektor kerja sama yang bisa dijalin oleh ASEAN-EU yang juga sejalan dengan isu prioritas ASEAN-BAC, yaitu transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, keamanan pangan, dan fasilitasi perdagangan dan investasi sebagai jalur menuju pembangunan ekonomi di ASEAN.

        Baca Juga: Inovasi UMKM Sistem Komunal, Gus Halim: Harus Diviralkan!

        “ASEAN bersemangat untuk memanfaatkan pertumbuhan industri masa depan dan melalui Hannover Messe 2023 ini kami ingin untuk selalu terhubung rekan bisnis global dan meningkatkan kerja sama dengan mitra yang sudah ada,” tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: