Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sosok yang Satu Ini Tak Pernah Terdengar, Tapi Dinilai Cocok Dampingi Ganjar Pranowo Sebagai Cawapres 2024…

        Sosok yang Satu Ini Tak Pernah Terdengar, Tapi Dinilai Cocok Dampingi Ganjar Pranowo Sebagai Cawapres 2024… Kredit Foto: Genpi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, peluang Menteri ATR/BPN bisa Hadi Tjahjanto dipasangkan dengan Ganjar Pranowo di pilpres cukup rasional. 

        Menurutnya, Hadi masih memiliki jabatan publik untuk bisa meningkatkan popularitasnya. 

        "Peluang Hadi Tjahjanto cukup rasional disandingkan dengan Ganjar di Pilpres 2024, terlebih ia saat ini masih miliki panggung birokrasi yang memungkinkan dirinya memupuk popularitas di publik," kata Dedi kepada wartawan, Rabu (26/4). 

        Dedi menilai, sosok Hadi adalah peluang bagi PDIP untuk mengurangi dominasi Prabowo Subianto yang dianggap publik mewakili militer. Sehingga, pilihan masyarakat menjadi beragam. 

        Baca Juga: Sandiaga Uno Tidak Akan Menambah Basis Suara Islam untuk Ganjar Pranowo, Rocky Gerung: Massa PPP Itu ke Anies Baswedan!

        Jika Hadi bisa masuk dalam bursa Cawapres Ganjar, tentu ini baik karena pilihan publik beragam, bagi PDIP sendiri ini peluang untuk mengurangi dominasi Prabowo yang dianggap publik mewakili militer. 

        Meski demikian, Hadi perlu dekat dengan PDIP untuk dipertimbangkan menjadi cawapres Ganjar. Menurutnya, kedekatan Hadi dengan Jokowi saja tidaklah cukup. 

        Baca Juga: Pakar: Prabowo Tak Mungkin Mau Mengalah Jadi Cawapres Ganjar, Usaha Jokowi Sia-Sia?

        "Tetapi itu bergantung dari upayanya dekat dengan partai, utamanya PDIP, meskipun ia merasa dekat dengan Jokowi, tetapi PDIP jelas didominasi Megawati bukan Jokowi," terangnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: