Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Cold Site dan Hot Site yang Dibahas Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Terkait PDNS?

Apa Itu Cold Site dan Hot Site yang Dibahas Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Terkait PDNS? Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto baru saja memimpin Rapat Tingkat Menteri untuk menindaklanjuti perintah Presiden terkait pemulihan layanan publik pada Juli 2024. 

Salah satu topik utama yang dibahas adalah peningkatan kemampuan cold site di Batam menjadi hot site untuk pelayanan strategis.

Menurut Hadi, layanan menggunakan PDNS 2 akan aktif kembali pada Juli 2024 dengan dukungan cold site di Batam. 

"Batam akan berfungsi sebagai hot site yang mampu memberikan pelayanan secara interaktif dan cepat dalam situasi darurat," ujar Hadi. Peningkatan ini bertujuan untuk mencegah gangguan layanan seperti yang terjadi pada imigrasi sebelumnya.

Lalu, apa cold site dan hot site yang disebutkan oleh menteri Hadi ini?

Secara sederhana, cold site dan hot site dapat dipahami sebagai dua jenis fasilitas yang digunakan dalam pemulihan gangguan atau disaster recovery

Baca Juga: Hadi Tjahjanto: Layanan Publik Terkait PDNS 2 Kembali Normal Juli 2024, Sistem Backup Ditingkatkan

Cold site adalah fasilitas cadangan yang tidak memiliki hardware, software, atau data. Saat terjadi gangguan, cold site perlu dikonfigurasi dan dipasang dengan hardware dan perangkat lunak. 

Biasanya, cold site hanya menyediakan ruang fisik dengan infrastruktur dasar seperti listrik, pendingin ruangan, dan konektivitas jaringan. Tidak ada peralatan IT atau data yang disimpan di sini hingga terjadi gangguan. Karena minimnya peralatan dan data, pemulihan di cold site bisa memakan waktu beberapa hari hingga minggu.

Sementara itu, hot site adalah fasilitas yang sepenuhnya terkonfigurasi dengan infrastruktur dan perangkat lunak yang siap digunakan secara instan. Hot site memiliki fasilitas dan konfigurasi yang mirip dengan lokasi produksi utama. 

Dengan pencadangan data terbaru dan semua sistem IT yang beroperasi, hot site dapat mengambil alih operasi dengan waktu pemulihan minimal, sehingga bisa dilakukan dalam hitungan menit hingga jam. 

Hot site dilengkapi dengan semua peralatan IT, server, dan aplikasi yang diperlukan untuk menjalankan operasi kritis. Data diperbarui secara berkala atau real-time, sehingga siap digunakan kapan saja.

Dari sisi biaya, tentu saja cold site lebih murah untuk dipelihara karena hanya membutuhkan fasilitas dasar tanpa peralatan IT yang lengkap. Sebaliknya, hot site memerlukan investasi yang lebih besar karena perlengkapan yang lengkap dan pemeliharaan data secara real-time, tetapi biaya ini sepadan dengan manfaatnya terutama bagi lembaga yang menghindari downtime atau bahkan gangguan peretasan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: