Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Hadapan Pemimpin Dunia, Menlu Retno Tekankan Sejumlah Isu HAM Terkait Afghanistan

        Di Hadapan Pemimpin Dunia, Menlu Retno Tekankan Sejumlah Isu HAM Terkait Afghanistan Kredit Foto: Kemenlu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menekankan sejumlah isu terkait hak rakyat Afghanistan dalam Meeting of Special Envoys on Afghanistan yang digelar oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

        Retno menyampaikan, selain Indonesia, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Inggris, Prancis, Jerman, Arab Saudi, India, PEA, Qatar, Turki, dan lainnya turut hadir memenuhi undangan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres itu.

        Baca Juga: Taliban Makin Represif ke Wanita Afghanistan, DK PBB Beri Komentar Begini

        "Pertemuan itu sendiri terdiri dari 3 sesi. Saya hadir di satu sesi. Dua sesi lainnya dihadiri oleh Dirjen Aspasaf karena saya harus segera kembali ke Jakarta untuk melanjutkan persiapan KTT ke-42 ASEAN," kata Retno, dalam press briefing, dikutip Selasa (2/5/2023).

        Di sela-sela pertemuan, Retno juga melakukan sejumlah pertemuan lainnya, antara lain dengan UNAMA, dengan Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, Utusan Khusus Inggris dan Norwegia. 

        "Saya juga bertemu dengan Menteri Negara urusan Luar Negeri Ibu Hina Rabbani Khar dan Sekjen PBB. Selain itu saya juga berkesempatan untuk melakukan pertemuan virtual dengan para tokoh perempuan Afghanistan," lanjutnya.

        Retno menuturkan, jika dihitung, jumlah pertemuan dalam satu hari pada 1 Mei adalah 10 pertemuan. Dia lalu menyampaikan sejumlah hal yang dirinya tekankan dalam pertemuan tersebut.

        "Pertama, bahwa hak-hak perempuan Afghanistan penting untuk dihormati termasuk hak terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kedua, dunia juga perlu memperhatikan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Afghanistan," ungkapnya.

        Ketiga, lanjut Retno, dalam kaitan ini, Indonesia berkomitmen untuk memberikan bantuan di bidang kesehatan dan pendidikan. 

        Lalu, di bidang kesehatan, untuk merespons terjadinya outbreak polio di Afghanistan dan atas permintaan otoritas setempat dan setelah berkonsultasi dengan WHO, maka Indonesia berkomitmen untuk membantu 10 juta vaksin polio untuk rakyat Afghanistan.

        "(Berikutnya), proses persiapan pemberian vaksin terus dilakukan saat ini, baik dengan WHO, UNICEF dan BioFarma sebagai produsen vaksin Polio," ucapnya.

        Baca Juga: PBB Minta Stafnya di Afghanistan Tetap di Rumah, Seruan Taliban Ini Penyebabnya

        Terakhir, kata dia, di bidang pendidikan, Indonesia akan memberikan beasiswa/capacity building kepada kaum muda Afghanistan termasuk kaum perempuannya. Untuk tahun ini, salah satu fokusnya adalah pemberdayaan di bidang ekonomi.

        "Baik dengan Sekjen PBB maupun semua negara yang hadir, mereka mengapresiasi upaya yang dilakukan Indonesia. Khusus dengan Sekjen PBB, saya juga membahas mengenai situasi di Myanmar," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: