Anaknya Dituding Kuasai Bisnis Gelap dalam Lapas, Yasonna Laoly: Bohong Besar!
Menkumham Yasonna H Laoly mendadak dapat sorotan tajam. Hal ini karena Anaknya, Yamitema Laoly, dituding memonopoli bisnis di Lapas. Menyikapi hal ini, Yasonna pun langsung membantah keras.
Isu anak Yasonna menguasai bisnis Lapas ramai diperbincangkan setelah ada pengakuan dari Tio Pakusadewo dalam podcast dengan Uya Kuya. Dalam wawancara itu, Tio menuding Yamitema memonopoli bisnis katering dan kantin di beberapa Lapas.
Isu ini kemudian dipanaskan akun @PartaiSocmed, di Twitter. "Yang dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dengan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yang memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar. Anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder," cuit @PartaiSocmed.
Baca Juga: Elite PDIP Ungkap Tak Ada Terminologi Koalisi VS Oposisi, Yasonna: Kita Anut Sistem Parlementer!
Yasonna pun angkat bicara. Politisi senior PDIP ini membantah tudingan Tio tersebut.
"Ah bohong besar itu. Nggak ada," tegas Yasonna, saat ditanya wartawan, di Kompleks Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Ia mengakui, Jeera Foundation memang memiliki kerja sama dengan beberapa Lapas. Jeera Foundation berdiri sejak 23 Juni 2016. Tidak hanya memproduksi kopi, tetapi juga multimedia meliputi pelatihan fotografi, musik, kerajinan kulit seperti pembuatan tas yang dikolaborasi dengan tenun Indonesia, aksesoris tas, lukisan, gelang, dan desain baju yang nantinya dipasarkan ke masyarakat.
Menurut Yasonna, Tio merupakan mantan pekerja di Jeera Foundation. Tio, yang merupakan mantan terpidana kasus narkoba, diminta untuk melatih para warga binaan.
"Tapi karena dia melakukan pelanggaran berat, diberhentikan. Bahkan dia pernah dimasukkan ke straft cell," terangnya.
Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej ikut bicara. Dia menyatakan, kabar anak Yasonna menguasai bisnis di Lapas sangat menyesatkan. Ia mengaku telah mengunjungi ratusan Rutan dan Lapas, tetapi tidak menemukan dugaan seperti itu.
Dia menerangkan, selama ini sudah banyak yayasan yang bekerja sama dan melakukan pembinaan di Lapas. Di antaranya Yayasan Maharani dan Yayasan Al Islam Barokah. "Jadi tidak hanya dimonopoli Yayasan Jeera saja, dan tidak hanya tiga yayasan yang saya sebutkan, tapi banyak yayasan yang melakukan kemitraan dan pembinaan di Lapas itu," tegas pria yang akrab disapa Eddy ini.
Kemitraan itu, lanjutnya, sangat membantu warga binaan agar bisa diberdayakan ketika kembali ke masyarakat. Ditjen Pemasyarakatan pun selalu terbuka, memberi kesempatan kepada banyak yayasan untuk bermitra. Kerja sama tersebut telah melalui prosedur dan persyaratan yang ada.
Kepala Rutan Cipinang Ali Sukarno juga memberikan penjelasan. Kata dia, Jeera Foundation merupakan pihak ketiga yang ditunjuk berdasarkan nota kesepahaman (MoU). Selama menjadi mitra, Jeera Foundation banyak berkontribusi, mengembangkan keterampilan dan kemandirian warga binaan sehingga menghasilkan produk bernilai ekonomis. Jeera Foundation juga telah mendorong peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rutan Kelas I Cipinang sebagai bagian dari upaya membangun negara.
Baca Juga: Elite PDIP Ungkap Tak Ada Terminologi Koalisi VS Oposisi, Yasonna: Kita Anut Sistem Parlementer!
"Jadi, tidak benar kalau ada yang menyebut Jeera Foundation adalah korporasi yang bergerak di bidang perdagangan (retail) di Rutan Kelas I Cipinang. Apalagi memonopoli dan mengintervensi kebijakan internal. Kami juga punya beberapa mitra lain yang bekerja sama dengan Rutan. Tidak benar ada monopoli," tegas Ali.
Yamitema ikut membantah pernyataan Tio. Dia menerangkan, Jeera Foundation bekerja sama dengan Rutan Cipinang dan DPD KNPI Jakarta melakukan program pelatihan dan pembinaan. Bahkan, ikut memasarkan karya warga binaan, sampai ke luar negeri.
Dalam rangka pembinaan, Jeera Foundation pernah bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk dengan United Nations Office on Drugs and Crimes (UNODC), Parsons School of Design New York, dan lembaga pemerintah. "Yayasan Jeera sangat terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai elemen yang memiliki semangat yang sama," pungkas Yamitema.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: