Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tutup Bisnis & Operasionalnya di Indonesia, Kerugian Cars24 Melonjak 9,3 Kali Jadi US$248 Juta

        Tutup Bisnis & Operasionalnya di Indonesia, Kerugian Cars24 Melonjak 9,3 Kali Jadi US$248 Juta Kredit Foto: Unsplash/Burst
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Total kerugian perusahaan rintisan (startup) mobil bekas, Cars24 melonjak hingga 9,3 kali, menjadi US$248,09 juta pada tahun keuangan (financial year) 2021-2022 (FY22) dari US$26,83 juta pada FY21, sesuai pengajuan Singapura dari perusahaan induknya Global Car Group Ltd. 

        Melansir dari laman INC42, Rabu (3/5/2023), kerugian pasar mobil bekas meroket karena pengeluarannya meningkat lebih cepat daripada pendapatannya dari operasional selama tahun yang ditinjau.

        Sebagai tambahan, dikutip langsung dari akun Instagram @ecommurz pada Rabu (3/5/2023), karyawan Cars24 Indonesia menceritakan kondisi terkini perusahaan tersebut yang memutuskan untuk menutup bisnis dan operasionalnya serta meninggalkan Indonesia sepenuhnya. Akun yang membahas seputar dunia startup, ecommerce, dan teknologi itu mengumumkan "breaking" di Instagram Story-nya.

        Baca Juga: Startup Kecilin Raih Pendanaan Pra-Seri A Rp60 Miliar dari Mandiri Capital

        Menyambung dari laman INC24, total pendapatannya naik 2,2 kali menjadi US$803,63 juta dari US$372,49 juta pada FY21. Pendapatan dari operasional meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$799,06 juta dari US$369,89 juta pada tahun sebelumnya.

        Menurut laporan keuangan Cars24, cakupan operasional perusahaan rintisan tersebut tersebar di India, Australia, Uni Emirat Arab, Thailand, Turki, Arab Saudi, dan Indonesia.

        Didirikan pada tahun 2015 oleh Vikram Chopra, Gajendra Jangid, Ruchit Agarwal, dan Mehul Agrawal, Cars24 menawarkan platform bagi pemilik mobil untuk menjual mobil bekas sekaligus memungkinkan pengguna untuk membeli mobil tersebut langsung dari situsnya atau dari salah satu cabang perusahaan.

        Cars24 juga bersaing dengan OLX dan Quikr, serta lainnya. Perusahaan rintisan yang disokong oleh SoftBank, Sequoia India, dan DST Global, ini telah memecat 600 karyawan tahun 2021 dalam upaya memangkas biaya.

        Perusahaan rintisan tahap unicorn yang terikat IPO ini melihat beberapa high-level exit setelah PHK, ketika Kingshuk Sanyal selaku Vice President dan Business Head dan Mrinal Sinha, Chief Human Resources Officer (CHRO), mengundurkan diri dari jabatan mereka. Setelahnya, Chief Technology Officer (CTO) Jitendra Agrawal juga meninggalkan Cars24 tahun lalu. 

        Cars24 yang masuk tahap unicorn pada 2020 lalu, sempat meraih pendanaan sebesar US$1,3 miliar hingga saat ini. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: