Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tegas Menolak Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, PENA 98: Kami Mendukung Ganjar Pranowo!

        Tegas Menolak Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, PENA 98: Kami Mendukung Ganjar Pranowo! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eks POSPERRA Bali yang tergabung dalam Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98, Oktaviansyah, mengaku bahwa sikap politik jelang Pemilu yang diambil organisasinya, mendukung penuh Ganjar Pranowo kendati belum mendeklarasikannya secara resmi.

        "Kalau sikap politik PENA 98 mungkin kalau boleh saya berikan info sekarang jelas kami mendukung Bapak Ganjar Pranowo," kata Oktav saat konferensi pers di Kantor PENA 98, Jakarta, Kamis (4/5/23).

        Baca Juga: Diejek Berkali-kali Kalah di Pilpres, Prabowo Subianto Tegaskan Tidak Akan Menyerah di Pilpres 2024

        Sikap politik PENA 98 juga tegas menolak capres yang terlibat dalam kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu. Hal tersebut, kata Erwin, tertuang dalam poin-poin kriteria capres yang akan didukung PENA 98.

        Berdasarkan hasil Dewan Kehormatan Perwira (DKP), kata Erwin, capres yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dinilai masuk sebagai tokoh yang terlibat dalam kasus penculikan mahasiswa di tahun 1998.

        "Ketika bicara pelanggaran HAM maka kita berbicara tentang penculikan aktivis saat itu, salah satunya ya dari hasil DKP bahwa ternyata memang Bapak Prabowo terlibat dalam, diduga terlibat dalam penculikan aktivis," paparnya.

        Di samping itu, PENA 98 juga tegas menolak aktor yang menggunakan politik identitas dalam kampanyenya. Dalam hal ini, Oktav menyebut capres yang diusung Partai Demokrat, NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

        "Kalaupun bicara tentang politik identitas, sama-sama kita tahu contoh pada Pilgub kemarin (2017) bahwa terjadi sebuah isu politik yang sangat luar biasa sampai membawa isu agama dan masalah. Bahkan mayat tidak boleh disalatkan karena memilih Gubernur tertentu," katanya

        Baca Juga: Enggak Dijegal Jokowi, Anies Baswedan Malah Terlihat Akan Dikhianati Orang Terdekatnya Sendiri!

        "Kami juga menolak dan pelaku politik identitas saat itu yang kami tengarai sangat dekat dengan isu tersebut adalah Anies Baswedan. Karena itu kami juga menolak Anies Baswedan," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: