Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meyakini, potensi hulu migas di Indonesia pada era transisi energi ini masih menjanjikan dan menarik minat investor.
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan, kondisi tersebut terlihat dari tingginya rencana investasi hulu migas di 2023 yang mencapai US$15,5 miliar atau meningkat sekitar 26% dibandingkan realisasi tahun lalu.
"Serta lebih tinggi dibandingkan peningkatan investasi hulu migas global yang sebesar 6,5%," ujar Kurnia dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (8/5/2023).
Baca Juga: SKK Migas Klaim Pencatatan Lifting Migas Amankan Keuangan Negara
Di samping itu, sektor hulu migas juga dapat berperan penting dalam pencapaian target net zero emission tahun 2060, antara lain dengan penerapan high technology melalui CCS dan CCUS.
Kurnia mengatakan, di era transisi energi yang tengah berlangsung, potensi minyak dan gas dapat diproduksi dan dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pembangunan dan ketahanan energi sebagai wujud dari pelaksanaan amanat konstitusi UUD 1945 Pasal 33.
Secara khusus, gas juga dapat dioptimalkan untuk menjalankan kebijakan hilirisasi dan menggerakkan roda ekonomi dan industri domestik agar mampu bersaing di kancah internasional.
"Agar kekayaan alam minyak dan gas tidak tertinggal di perut bumi saat nanti kebutuhan energi sudah dipenuhi dari energi baru dan terbarukan," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti